Pemeriksaan Paslon Pilkada Serentak, RSHS Bandung Siapkan 50 Dokter

Pemeriksaan Paslon Pilkada Serentak, RSHS Bandung Siapkan 50 Dokter

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 10 Jan 2018 20:08 WIB
Pemeriksaan Paslon Pilkada Serentak, RSHS Bandung Siapkan 50 Dokter
Foto: Ilustrasi Pilgub Jabar. (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Bandung - Pasangan calon (paslon) Pilkada serentak di Jawa Barat akan melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Sebanyak 50 dokter disiapkan untuk mengecek kesehatan para calon kepala daerah tersebut.

"Totalnya kita siapkan 130 orang termasuk tenaga kesehatan dan tenaga lainnya. Khusus untuk dokter ada 50 dokter," ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Nucki Nursjamsi di RSHS, Jalan dr Djunjunan, Kota Bandung, Rabu (10/1/2018).

Ke-50 dokter tersebut terdiri dari sepuluh bidang spesialis medis di antaranya penyakit dalam, jantung, paru-paru, urologi, jiwa, mata, THT dan lainnya. Tahapan tes kesehatan akan dilakukan mulai besok hingga 15 Januari mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemeriksaan akan terdiri dari kesehatan umum, pemeriksaan narkotika dan pemeriksaan mental spiritual. Pemeriksaan dari mulai jam tujuh pagi sampai malam," kata dia.

Terkait sarana dan prasarana, RSHS menyiapkan dua tempat. Pertama di Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Unpad di Jalan Eyckman dan gedung kedua yakni gedung RSHS.

"Di FK Unpad yang digunakan di lantai dua, sementara di RSHS di lantao lobi dam lantai empat. Ada 11 sampai 15 kamar yang terpaksa kita siagakan untuk ini (pemeriksaan)," katanya.

Nucki menambahkan pemeriksaan kesehatan terhadap paslon Cagub dan Cawagub akan didahulukan. Pasalnya, paslon Cagub dan Cawagub cenderung lebih sedikit dibandingkan paslon pilkada lain.

"Bukan diprioritaskan karena sama saja. Tetapi didahulukan karena hanya delapan orang. Didahulukan karena aapel pengaturan lebih mudah. Untum Pilgub besok dan diperkirakan selesai dalam sehari," tandasnya.

Dengan adanya pemeriksaan ini, Nucki memastikan tidak akan menganggu pelayanan terhadap pasien RSHS lain. Sebab para tenaga yang disiapkan akan dibagi waktu untuk memeriksa paslon maupun pasien umum lainnya.

"Sudah kita antisipasi. Salah satu bentuknya pengaturan jadwal petugas. Dari 130 semuanya enggam standby di satu waktu, kita jadwal petugasnya. Misalkan untuk pemeriksaan (paslon) jadwalnya siang, paginya pelayanan umum dulu. Begitu juga kalau jadwalnya pagi, siangnya pelayanan biasa," kata Nucki.

Selain itu, guna tidak mengganggu ke pasien lainnya, pihaknya juga mengimbau para paslon tidak membawa massa terlalu banyak. Bahkan pihaknya meminta agar kendaraan para paslon tidak diparkir di RSHS.

"Jadi mobilnya untum nganter saja. Setelah mengantar silakan parkir dimana saja," katanya. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads