Pembangunan infrastruktur yang akan dilakukan Summarecon Bandung ini tertuang dalam penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pemprov Jabar di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Rabu (10/1/2018).
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan jelang pembukaan PON XIX di Stadion GBLA, Gedebage, Kota Bandung, dilakukan sejumlah pembangunan infrastruktur, namun karena waktu yang mepet, pengerjaannya tidak selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyakini pembangunan infrastruktur di wilayah Bandung Timur itu akan segera dilanjutkan oleh Pemerintah Pusat. Namun pihaknya juga tidak bisa menutup peluang bagi swasta termasuk Summarecon Bandung untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan.
"Mana kala ada pihak swasta yang ingin membangunkan kan lebih bagus, karena dana pemerintah bisa digunakan untuk kepentingan lain atau untuk BIUTR (Bandung Intra Urban Toll Road) nya," jelas dia.
Menurutnya dalam kerja sama yang terjalin saat ini tentu saling menguntungkan. Satu sisi pemerintah diringankan dengan pembiayaan pembangunan, sisi lainnya kota terpadu yang sedang dikembangkan Summarecon Bandung berjalan dengan baik.
"Tentu ini meringankan kewajiban pemerintah karena masyarakat akan segera punya akses yang baik di Gedebage. Pada saat yang sama juga pembangunan kawasan Summarecon bisa terlaksana dengan baik juga," kata Aher.
Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi mengatakan pembangunan infrastruktur akan dilakukan di atas lahan seluas 48.912 meter persegi milik Pemprov Jabar.
Pembangunan infrastruktur tersebut meliputi jalan penghubung pintu tol Gedegbage KM 149 Padaleunyi menuju Masjid Al Jabbar dan Stadion GBLA sepanjang 530 meter. Kemudian, jalan penghubung dari bundaran ke jalan Gedebage selatan sepanjang 400 meter.
Pengerjaan lainnya yaitu frontage road pintu Tol Gedebage KM 149 menuju bundaran sepanjang 650 meter, jalan RAM pintu tol Gedebage KM 149 menghubungkan frontage road pintu tol sepanjang 500 meter dan ruas flyover BIUTR sepanjang 400 meter.
"Total keseluruhan akses yang kita bangun mencapai 2,5 kilometer. Semuanya berada di atas lahan milik Pemprov Jabar," kata Adrianto.
Ia mengatakan Summarecon Bandung sedikitnya menggelontorkan dana sekitar Rp 100 miliar untuk pembangunan infrastruktur di Bandung Timur ini. Hal ini merupakan bagian dari kontribusi Summarecon terhadap pembangunan di Bandung Timur.
"Ini bagian dari kontribusi kami terhadap pembangunan di Kota Bandung khususnya wilayah timur. Apalagi kami juga bagian dari Bandung Teknopolis. Kami targetkan pembangunan infrastruktur ini dimulai bulan depan dan selesai awal tahun 2019," kata Adrianto.
Berlokasi di wilayah Bandung Timur, Gedebage, kota terpadu Summarecon Bandung merupakan kawasan seluas 300 hektar yang terdiri dari bangunan residensial dan komersial. Kota terpadu ini dilengkapi RTH, akses BIUTR dan akses Kereta Cepat Jakarta - Bandung.
(ern/ern)