Sebelum Meninggal, Bayi yang Diracun Ayahnya Bertahan 3 Jam di RS

Sebelum Meninggal, Bayi yang Diracun Ayahnya Bertahan 3 Jam di RS

Sudirman Wamad - detikNews
Senin, 08 Jan 2018 13:05 WIB
Keluarga menunjukkan foto bayi/Foto: Syahdan Alamsyah
Cirebon - Kaisar Alfikar, bayi berusia 14 bulan meninggal akibat diracun ayahnya, Taufik (27). Kaisar meninggal saat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Waled Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Direktur RSUD Waled Budi S Soenjaya mengatakan sebelum meninggal Kaisar sempat bertahan selama tiga jam di RSUD Waled. Namun, menurut Budi, racun yang ditenggak Kaisar membuat organ dalam bayi berusia 14 tahun itu rusak parah.

"Itu meninggal karena racunnya sudah masuk ke dalam tubuh. Sempat bertahan selama tiga jam di rumah sakit. Namun, karena masih bayi, organ dalamnya masih sensitif, berbeda dengan orang dewasa," ucap Budi saat ditemui detikcom di RSUD Waled Cirebon, Senin (8/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Ini Pengakuan Ayah yang Racuni Bayinya Hingga Tewas di Cirebon

Sebelum meninggal, sambungnya, Kaisar sempat mendapatkan pertolongan pertama, yakni pemberian obat-obatan dan pembilasan lambung. Saat pembilasan lambung, diakui Budi, dari mulut Kaisar keluar darah berwarna hitam.

"Saat itu muntah-muntah. Waktu dibawa ke rumah sakit suhu badan bayi sudah dingin, nadinya lemah, sesak nafas, dan muntah-muntah. Tensi itu naik terus," ucapnya.

Pihak rumah sakit sempat memberikan okisgenasi terhadap Kaisar. Namun, karena kondisinya terlalu parah, sambung Budi, nyawa Kaisar tak terselamatkan. Budi mengaku pihaknya belum mengetahui secara persis jenis racun yang mengakibatkan kaisar terbunuh.

"Untuk mengetahui racunnya jenis apa itu tidak mudah. Tentu melalui tahap pemeriksaan. Kemarin, pihak forensik dari kepolisian sudah mengambil sampelnya untuk diuji lab. Kita masih menunggu," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan saat ini kondisi ayah Kaisar, Taufik masih dalam perawatan. Rencananya, Taufik akan menjalani pemeriksaan endoskopi untuk memeriksa bagian dalam organ tubuhnya.

"Besok kita akan melakukan endoskopi terhadap Taufik. Kondisi Taufik pun depresi, menyesali apa yang dilakukannya. Setelah pemeriksaan selesai semua, kondisi sudah baik, Taufik dipersilahkan untuk menjalani proses hukum. Bahaya kalau belum selesai pemeriksaannya," tutup Budi. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads