Sebab dari beberapa hasil survei, kedua pasangan tersebut selalu berada di atas kandidat lainnya. Bahkan nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi kerap menempati posisi tiga teratas.
Baca juga: Empat Pasang Calon Ramaikan Pilgub Jabar 2018
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sosok pemimpin Jabar yang diinginkan banyak orang itu harus berintegritas tinggi, punya prestasi, punya kompetensi dan itu ada atau tercermin di diri Kang Emil (Ridwan Kamil), Demiz (Deddy Mizwar) dan Demul (Dedi Mulyadi)," kata Asep, saat dihubungi, Senin (8/1/2018).
Sementara dua pasangan lainnya, Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang didukung PKS bersama Gerindra, serta Tubagus Hasanuddin dan Anton Charliyan yang diusung PDIP, memiliki sejumlah pekerjaan rumah untuk menghadapi Pilgub Jabar.
Baca juga: PAN Segera Berikan SK Dukungan untuk Sudrajat-Syaikhu
Misalnya saja pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Secara popularitas, sambung Asep, sosok Sudrajat masih belum dikenal masyarakat. Begitu juga calon wakilnya, Ahmad Syaikhu. Meski menjabat wakil wali kota Bekasi, nama Syaikhu belum terlalu familiar di telinga masyarakat Jabar.
"Pak Sudrajat belum terlihat (terlalu dikenal). Karena kalau tiga orang tadi (Emil, Demiz, Demul) kan sudah terlihat kiprahnya di Jabar. Pak Syaikhu sifatnya juga baru lokal di Bekasi. Itu jadi tantangan bagi pasangan ini," tutur Asep.
Untuk pasangan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, Asep melihat, peluangnya sangat berat. Apalagi harus melawan tiga figur yang cukup kuat. Keduanya harus bekerja ekstra agar bisa keluar menjadi pemenang di Pilgub Jabar ini.
"Di atas kertas (TB-Anton) berat. Apalagi melawan sekaliber Demiz, Emil dan PKS, Gerindra mesin partainya cukup bagus," ujar Asep.
(bbn/bbn)