PDIP sendiri telah menyatakan mengusung Ridwan Kamil dalam pertarungan Pilgub Jabar tahun 2018. Penetapan itu berdasarkan rapat internal di DPP, Jumat malam (6/1/2018).
Asep mengatakan apabila PDIP diberi peluang untuk memilih Cawagub pendamping Ridwan Kamil, ada tiga nama yang selama ini digadang-gadang berpeluang dengan potensi cukup kuat. Ketiga nama itu juga turut mendaftar ke PDIP. Mereka antara lain eks Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan, Puti Guntur Soekarnoputri dan Iwa Karniwa, Sekda Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep menuturkan Ridwan Kamil perlu memilih figur wakil yang netral. Artinya, kata Asep, sosok pendamping pria yang karib disapa Emil itu perlu yang dekat dengan masyarakat dan umat Islam.
"Yang agak netral saya kira adalah Iwa Karniwa. Lebih bisa diterima kalangan nasionalis juga dekat dengan kalangan Islam. Pak Iwa lebih moderat," tutur Asep.
Asep turut menilai sosok lainnya yang digadang-gadang PDIP. Untuk Anton Charliyan, kata Asep, mantan Kapolda Jabar itu terlalu riskan untuk dijadikan wakil mendampingi Emil.
"Berkali-kali dimunculkan nama Anton, walaupun banyak pihak melihatnya ada banyak resitensi, banyak risiko dan banyak pertanyaan," kata dia.
Sementara Puti Guntur, Asep menilai peluangnya cukup kecil. "Kalau Puti dari sisi figur bagus, tapi di Jawa Barat susah mengenalkan. Contohnya sekaliber Oneng (Rieke Diah Pitaloka) saja kan berat lawan (Ahmad) Heryawan," kata dia.
Selain itu, Asep juga merespons masuknya PDIP mendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Ia menilai dukungan PDIP terhadap Kang Emil itu sudah diprediksi jauh-jauh hari.
"Sudah diduga. Bahkan jauh-jauh hari pada akhirnya PDIP akan mengambil keputusan dengan Ridwan Kamil. Karena belakangan memang yang daftar ke PDIP tidak cukup signifikan. Kader juga demikian dari sisi survey, kerja partai dan dukungan publik tidak cukup untuk melawan Deddy Mizwar atau Ridwan Kamil. Mau tidak mau PDIP harus realistis kepada Ridwan Kamil," tuturnya.
(ern/ern)











































