Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tenny Swara Rifai mengatakan pihaknya akan segera melakukan imunisasi difteri dalam waktu dekat.
"Akan dilakukan (vaksinasi), waktunya minggu kedua Januari (2018)," ungkap Kepala Dinkes Garut Tenny Swara Rifai kepada wartawan di kantornya, Jalan Proklamasi, Tarogong Kidul, Jumat (5/1/18) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di daerah yang positif difteri dan yang beresiko tersebar difteri," katanya.
Dari 42 kecamatan yang ada di Garut, sambung Tenny, sebanyak 29 kecamatan di antaranya terancam difteri. Kecamatan-kecamatan tersebut di antaranya Pakenjeng, Kadungora, Garut Kota dan Limbangan.
"14 kecamatan positif difteri, 15 kecamatan lainnya suspect difteri," katanya.
Di wilayah Garut, penyakit difteri menyerang warga dengan rentet usia 0 sampai 66 tahun. Garut, kata Tenny, menjadi wilayah yang paling parah terdampak difteri di Jabar.
"Garut yang tertinggi di Jawa Barat. Dari 20-an kasus ada lima yang meninggal," pungkasnya.
Sebanyak 5 orang warga Garut meninggal akibat penyakit difteri selama 2017. Yang terbaru, seorang ibu hamil asal Kecamatan Limbangan bernama Ecin (34) meninggal setelah diketahui positif mengidap difteri pada Sabtu (30/12/2017).
Sebelum meninggal Ecin terlebih dahulu melahirkan bayinya. Beruntung sang bayi dilaporkan tidak terindikasi tertular difteri dan kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini