"Poros Golkar-Demokrat yang mengusung Teh Nurul dan Kang Rully (Chairul Yaqin Hidayat), yang saya lihat agak berat," ujar Pengamat Politik Unpad Firman Manan saat berbincang melalui telepon, Kamis (4/1/2017).
Ia menilai jika dalam Pilwalkot Bandung ada tiga kandidat yang memposisikan diri sebagai cawalkot, maka sosok Nurul masih kalah dari Oded M Danial dan Yossi Irianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, kata Firman, kandidat yang sudah memiliki rekam jejak dan pernah bekerja di Kota Bandung akan sangat diunggulkan seperti Oded yang merupakan wakil wali kota dan Yossi sebagai sekda.
Sebagai artis, Nurul bisa saja tidak unggul pada tingkat pemilihan atau elektabilitas namun menonjol pada popularitas. Tapi di sisi lain sosok Oded sebagai wakil Emil juga mempunyai popularitas cukup baik.
"Kalau kita flashbak ke Pilwalkot 2013 kenapa Kang Emil terpilih, salah satu tipologi pemilih di Kota Bandung adalah pemilih rasional. Pemilih rasional itu sering kali tidak mempertimbangkan soal popularitas tapi lebih pada kompetensi dan track record. Itulah yang sudah dimiliki Mang Oded dan Pak Yossi," beber anak Bagir Manan itu.
Meski Nurul saat ini lebih banyak di dunia politik, lagi-lagi Firman menyebutnya masih cukup sulit bersaing dengan Oded dan Yossi. Sebab sejauh ini pemilih belum melihat Nurul melakukan sesuatu untuk Kota Bandung.
"Itulah problem Teh Nurul dalam menghadapi pemilih rasional. Saya lihat pemilih Kota Bandung lebih pada rasional daripada tradisional. Sehingga popularitas itu tidak jadi yang sangat penting," ujar Firman.
Lebih lanjut Firman menuturkan sejauh ini terlihat masih banyak yang berharap Emil kembali maju di Pilwalkot Bandung 2018. Namun hal itu dipastikan tidak akan terjadi lantaran Emil maju di Pilgub Jabar.
Sehingga, sambung Firman, para kandidat di Pilwalkot Bandung 2018 tidak bisa membuat program-program baru dan cenderung akan melanjutkan capaian Emil. "Akan lebih banyak yang meneruskan apa-apa yang dilakukan Kang Emil. Tapi sebetulnya masih ada hal-hal yang belum diselesaikan seperti kemacetan, infrastruktur, sampah dan banjir," ujar Firman.
Menurut dia, warga Kota Bandung akan memilih dengan melihat sosok yang dianggap dekat dengan Emil. "Bahkan pada titik tertentu mungkin saja publik menunggu ke mana arah dukungan Kang Emil," kata Firman. (bbn/bbn)