"Pelaku orang berada. Menjambret bukan karena motif ekonomi, hanya menyalurkan hobi saja," ujar Kasatreskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng kepada detikcom via telepon, Rabu (3/1/2018).
Pria berumur 33 tahun tersebut sering ugal-ugalan di jalanan. Danang juga hobi mengutak-atik motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam melakukan aksinya, Danang kerap menggunakan motor sport bermesin besar. Pada 2015 misalnya, Danang menjambret sambil mengendarai motor Kawasaki Ninja. Pada 2016, Danang punya motor baru.
Saat ditangkap di rumahnya pada Rabu pagi (3/1/2018), polisi mengamankan motor Yamaha R25 milik Danang yang kerap dipakai menjambret.
"Surat-suratnya lengkap, motor itu memang milik pelaku. Bukan motor bodong atau hasil kejahatan," ungkap Maradona.
Danang yang terampil memacu motor, memang dikenal licin. Polisi sempat kewalahan menangkap pelaku. Maradona mengatakan Danang rutin beraksi sejak 2015. Lokasi favoritnya ialah jalan Baru Karawang yang dikenal rawan kejahatan.
"Sepanjang 2016, pelaku 30 kali menjambret di jalan Baru. Selama 2017, pelaku melakukan 25 kali di jalanan yang sama," tuturnya.
"Puluhan warga yang telah jadi korban. Pelaku beraksi cepat, dia mengincar pengendara perempuan yang melintas di jalanan," ucap Maradona menambahkan.
![]() |
"Pelaku pemain tunggal. Baru kali ini kita ketemu jambret main tunggal, dia nyetir terus ngambil tas (korban) juga. Korbannya kebanyakan wanita, karena dianggap lebih mudah. Caranya menarik paksa tas korban yang terlihat menonjol," kata Maradona.
Danang yang tinggal di Dusun Babakan, Kecamatan Klari, Karawang, itu berhasil diringkus polisi setelah tiga tahun keliaran di jalanan. Sepak terjangnya terhenti setelah polisi mengungkap sindikat penjual ponsel batangan di Karawang.
Dia memang kerap menjual ponsel hasil menjambret. Selain ponsel, Danang pernah menggasak uang senilai Rp 5 juta. "Ia juga pernah apes cuma dapat kosmetik doang," ujar Maradona. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini