"Ada komunikasi intensif yang dilakukan oleh Ketum (Golkar) maupun oleh kader di Jabar. Beberapa hari yang lalu kita sudah menyampaikan kajian-kajian itu di pleno (pilkada)," kata Wasekjen Golkar Ratu Diah Hatifah saat dihubungi, Rabu (27/12/2017).
Ia menuturkan, komunikasi yang terbangun cukup baik yakni dengan PDIP, Demokrat dan PPP di tingkat pusat. Golkar masih memiliki waktu untuk melakukan kompromi politik dengan partai-partai tersebut untuk bersama-sama bertarung di Pilgub Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya hanya PDIP saja yang saat ini belum menentukan sikap. Sementara PPP dan Demokrat sudah memiliki koalisi masing-masing. Namun, situasi politik saat ini masih sangat memungkinkan terjadi perubahan-perubahan.
"Suasana poros yang dibangun koalisi partai masih cair. Kita harus kerja keras dan kerja cerdas agar tidak salah sasaran," tutur dia.
Ratu menegaskan partai berlambang pohon beringin akan mengedepankan kadernya untuk Pilgub Jabar. Sejauh ini sosok Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi yang berpeluang mewakili partai untuk bertarung dalam kontes lima tahunan tersebut.
"Kalau prinsip kami yang dimunculkan harus kader Golkar ya. Karena parameternya semakin hari Demul surveinya bagus. Hanya kemarin ada sedikit kendala politik. Ini Jabar menjadi laboratorium kader nasional untuk bisa memetakan pilpres 2019," kata Ratu.
(avi/avi)











































