Karim menilai respon Emil saat diwawancara wartawan mengenai kabar pencabutan dukungan dari Golkar, kurang tepat. Menurutnya kata santai yang dilontarkan Emil merupakan caranya menutupi masalah di koalisi.
"Apapun alasannya Golkar menarik dukungan, PPP mengancam akan mengevaluasi, PKB juga turut mempertanyakan sikap RK. Artinya ada masalah antara RK dengan partai pendukungnya khususnya soal siapa cawagub yang akan diusung," kata Karim saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (19/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di satu sisi ingin menunjukkan tidak terpengaruh keputusan Golkar, sisi lain juga kurang empati, kurang merasakan bukan hanya yang dirasakan partai Golkar tapi juga partai pendukung lain," tutur dia.
Menurutnya Ridwan Kamil juga kurang peka terhadap ancaman yang juga disampaikan PPP dan PKB belakangan ini. "Seakan-seakan tidak mau memahami persoalan yang dirasakan oleh partai lain juga. Agak berbahaya bagi kelangsungan koalisi ini, bagi kohesifitas internal ketiga partai pendukung," ungkap dia.
Karim meragukan koalisi ini akan tetap awet apabila Ridwan Kamil masih kurang peka terhadap tuntutan partai-pendukung. "Artinya enggak ada chemistry , jadi bagaimana partai ini beriring sejalan dengan RK. Seharusnya RK jadi perangkul perbedaan yang ada dan sebagai simbol keragaman yang ada di tiga partai. Bukan mengambil tindakan memperkuat perpecahan," tutur Karim.
Ridwan Kamil merencanakan mengumumkan pendampingnya pada Kamis atau Jumat pekan ini. Meski dicerai Golkar, Ridwan Kamil masih bisa bertarung di Pilgub Jabar bersama Nasdem, PKB dan PPP yang sudah memenuhi syarat yakni 21 kursi.
(ern/ern)











































