Cerita Warga Korban Ledakan di Kampung Petasan Sukabumi

Cerita Warga Korban Ledakan di Kampung Petasan Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 19 Des 2017 15:02 WIB
Seorang korban bercerita insiden 'pabrik' petasan meledak pada April 2017 lalu kepada Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Sukabumi - Dayat (59) lolos dari maut saat insiden meledaknya 'pabrik' petasan di Kampung Lemburhuma, Desa Bojongsawah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat 14 April 2017. Kejadian mengerikan di daerah berjuluk kampung petasan itu masih membekas dalam ingatannya.

Lelaki tersebut menceritakan kembali peristiwa ledakan di hadapan Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo yang sengaja datang ke kampung petasan. "Ada beberapa bahan pembuat petasan kena gesekan. Enggak lama api menyambar saya dan dua teman yang saat itu berada di dalam gubuk tempat bikin petasan. Kanan kiri atas dan bawah api semua," tutur Dayat kepada Susatyo di lokasi, Selasa (19/12/2017).

Suara ledakan menggelegar. Dayat terpental hingga sejauh tiga meter dan tubuhnya mendarat ke kolam tidak jauh dari lokasi ledakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya kena lecet-lecet, tangan luka dan dada saat itu agak sesak terpental sampai nyebur kolam. Paling parah dua teman saya, mereka luka cukup serius, bahkan masih jalani pengobatan sampai sekarang," ujar Dayat yang menolak menyebut nama dua temannya.

Baca juga: Warga Kampung Petasan di Sukabumi Banting Setir Jadi Peternak

Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo sesekali melontarkan candaan kepada Dayat. Menurut Susatyo, Dayat beruntung telah diberi kesempatan langka untuk kembali menjalani kehidupannya bersama keluarga.

"Pak Dayat tadi bilang cucunya dua dan benar-benar beruntung masih bisa berkumpul dengan keluarga. Manfaatkan pak, dengan hal-hal yang menghasilkan tapi tidak berbahaya," ucap Susatyo.
Cerita Warga Korban Ledakan di Kampung Petasan SukabumiKapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo saat mendatangi kampung petasan. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
Warga memang enggan menceritakan aktivitas mereka membuat petasan. Hal ini menarik perhatian Susatyo untuk membangun pendekatan secara preventif melalui kegiatan sapa masyarakat.

"Kita menyapa masyarakat, menyambangi mereka di titik-titik lokasi yang memang rawan seperti hari ini. Kegiatan semacam ini sangat perlu dilakukan untuk merubah perilaku negatif menjadi lebih baik dengan cara humanis. Saya menekankan kepada anggota untuk selalu tersenyum ketika memberikan pelayanan seperti hari ini," tuturnya.

Susatyo menyempatkan berkeliling dan melihat bekas-bekas reruntuhan gubuk lokasi ledakan. Saat ledakan terjadi, belasan kaca rumah warga dan tempat ibadah pecah akibat getaran. Tiga orang warga terluka termasuk Dayat. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads