"Nagreg, kalau dilihat dari letak geografisnya (memiliki) tanjakan dan turunan, ini perlu diingatkan kepada pengendara dan pengemudi," kata Agung di Pos Tangan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jabar, Minggu (17/12/2017).
Menurut dia, kemacetan yang kerap terjadi di Nagreg merupakan imbas dari arus kendaraan bermotor yang menuju kawasan wisata di Garut dan Tasikmalaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak ada obyek wisata, Agung mengimbau kepada seluruh anggotanya untuk siap dan siaga jika terjadi kepadatan kendaraan di jalur tersebut. "Cara bertindaknya, nanti ada megafon untuk mengingatkan ke pengendara (tentang keselamatan berlalu lintas)," ujar Agung.
Dia juga menyoroti tentang cuaca. Lantaran saat ini memasuki musim hujan, Agung memerintahkan personelnya untuk menambah perlengkapan tugas.
"Jas hujan dan lampu senter (saat tugas), tetap melayani masyarakat walau hujan," katanya.
Usai mengecek jalur Nagreg, Agung bersama petugas Dishub Jabar bertolak ke Limbangan dan Malangbong. Setelah itu, Agung menyambangi lokasi bencana gempa di Tasikmalaya.
Polres Bandung menerjunkan sekitar 1.254 personel yang menyebar di jalur selatan Nagreg dan obyek wisata Ciwidey bertepatan momen Natal dan tahun baru.
"Kami siap. Persiapan ini sudah dilakukan dari jauh-jauh hari seperti sarana, prasarana dan anggota maupun semua perlengkapan keamanan termasuk masukan Pak Kapolda jas hujan dan lain-lain," ujar Kapolres Bandung AKBP Nazly M Harahap.
Ia mengingatkan masyarakat agar tertib dan disiplin saat berkendara di jalan raya. "Kami imbau kepada pengguna jalan, lengkapi keamanan berkendara. Hati-hati di jalan, karena keluarga menunggu di rumah dengan selamat. Beristirahatlah jika merasa lelah dan kantor Polsek dapat dijadikan sebagai rest area," tutur Nazly. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini