Ribuan Karyawan RS Slamet Garut Divaksin Difteri

Garut - Ribuan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut disuntuk vaksin difteri. Tujuannya agar karyawan tidak terjangkit virus tersebut.

Humas RSUD dr Slamet Garut Lingga Saputra mengatakan karyawan rumah sakit sangat rentan terjangkit virus difteri.

"Pegawai rumah sakit potensi bertemu dengan pasien difterinya kan besar, jadi kita beri vaksin agar tidak tertular," ungkap Lingga kepada wartawan di kantornya, Jalan Rumah Sakit, Tarogong Kidul, Garut, Jumat (15/12/2017).

Lingga menuturkan vaksinasi ini sebagai tindakan pencegahan. Tota ada sekitar 1.200 karyawan rumah sakit Garut yang diberi vaksin.

"Imunisasi sejak hari Senin (11/12/2017) sampai hari ini. Para pegawai divaksin satu persatu," ungkapnya.

Vaksinasi ini wajib diikuti seluruh karyawan guna mencegah tertular dari virus difteri. Imunisasi yang diberikan kepada para karyawan rumah sakit ini tidak mengganggu proses pelayanan terhadap masyarakat.

"Pemberian vaksin diatur. Sebagian kerja, sebagian diberi vaksin agar tidak mengganggu pelayanan," pungkasnya.

Sementara itu di Garut tercatat ada 12 kasus difteri yang mengkibatkan 3 pengidapnya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Garut Tenny Swara Rifai menjelaskan bahwa korban meninggal akibat difteri diprediksi karena tidak diimunisasi.

"Semua pasien difteri yang meninggal diprediksi tidak diimunisasi. Jika memang ada yang terjangkit setelah imunisasi, bisa saja tapi tidak akan parah. Kalau sampai meninggal biasanya tidak diimunisasi," ungkap Tenny kepada wartawan di kantornya, Jalan Proklamasi, Tarogong Kidul, Garut, Kamis (14/12/2017) sore kemarin. (ern/ern)