"Log out dulu pak, di log out dulu," ujar sejumlah bocah kepada petugas Satpol PP, Kamis (14/12/2017).
Para bocah yang asyik bermain game itu, kemudian diarahkan oleh petugas untuk meninggalkan meja komputer dan dikumpulkan di luar bilik warnet. Mereka mendapat arahan agar di kala sengang untuk menghabiskan waktu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat dibandingkan bermain game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapat wejangan dari petugas, anak-anak itu pun membubarkan diri.
Menurut Kasitrantrib Satpol PP Kecamatan Soreang Heri Suryana sidak dilakukan sejak pagi. Ia sudah mendatangi tujuh warnet, yang mayoritas isinya anak-anak.
"Ini untuk menangkal diaksesnya paham radikalisme, pornografi dan kekerasan oleh anak-anak maupun pelajar," kata Heri.
Menurutnya muncul banyak kasus kekerasan dan perkelahian yang dilakukan anak-anak, secara tak langsung dipengaruhi oleh game.
Lebih lanjut dia mengatakan tidak ada larangan bagi pelajar untuk datang ke warnet, asalkan waktunya tidak menganggu jam sekolah dan tujuannya untuk pendidikan.
"Kalau misal anak terlena bermain game, nanti tidak mau sekolah, saat belajar mengantuk, radikal. Makanya kami akan terus melakukan pemantauan," ungkapnya.
Usai melaksanakan sidak, Heri akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan P2TP2A untuk melindungi anak-anak dari konten-konten negatif. Ia pun meminta agar pemilik warnet proaktif dan peduli terhadap konten yang mungkin dikonsumsi oleh anak.
Hari ini, sidak ini diselenggarakan serentak di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Dari tujuh warnet yang disidak di wilayah Soreang, pihaknya menemukan banyak pelajar berseragam yang asyik bermain game.
"Kita akan terus memantau dan menertibkan saja, termasuk perizinan dari warnet tersebut harus segera dilengkapi," pungkasnya. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini