Kepala Seksi Surveilan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Yus Ruseno mengatakan peningkatan jumlah kasus ini terjadi di Karawang dan Kabupaten Bogor. Namun, masih dalam tahap observasi.
"Penambahan pasien itu baru laporan belum tentu positif. Yang (pasien) baru-baru masih menunggu kontrol. Tapi gejalanya sudah kelihatan," kata Yus saat dihubungi via telepon genggam, Kamis (14/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan memang menyasar anak-anak, karena masih rentan," ucapnya.
Yus meminta masyarakat yang belum melakukan imunisasi segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Sebab, sambung dia, rata-rata yang terjangkit difteri belum pernah mendapatkan imunisasi.
"Karena rata-rata yang kena difteri, masa kecilnya tidak diimunisasi. Jadi kami minta yang merasa belum diimunisasi (difteri) agar mau diimunisasi," tutur Yus.
Jumlah kasus difteri di Jabar pada Selasa (12/12) tercatat 121 kasus. Namun, dua hari berselang jumlah kasusnya meningkat jadi 153. Hari Minggu lalu, satu orang penderita difteri asal Garut meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RSUD Slamet. Sehingga korban meninggal jadi 14 orang. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini