.webp)
Deni sempat kabur usai peristiwa berdarah yang terjadi di kediaman Dadan (38) di Gang Sukarasa, Kelurahan Antapani Kulon, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jumat (8/12), pukul 23.00 WIB. Pelarian Deni terhenti usai tim Satreskrim Polrestabes Bandung yang dipimpin Kasatreskrim AKBP Yoris Maulana menciduk Deni di Garut pada Selasa (12/12) malam.
"Dari hasil identifikasi, kita mengetahui pelakunya dan diketahui tempat persembunyiannya. Akhirnya pelaku atas nama DL berhasil kita tangkap," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (13/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deni dan Jejen merupakan rekanan. Keduanya saat itu bersama-sama datang ke rumah Dadan untuk menyelesaikan masalah. Namun masalah tak terselesaikan, Deni naik pitam. Ia berusaha menyerang Dadan.
Dadan tak terima. Ia kemudian berlari ke belakang rumahnya dan kembali membawa sebilah golok. Senjata tajam itu digunakan Dadan untuk membalas serangan tersebut.
"Akan tetapi pisau yang dibawa oleh pelaku ini mengenai tubuh saudara Jejen dan Dadan," katanya.
Saat itu situasi sudah mulai didatangi oleh warga. Pelaku kemudian meninggalkan kediaman Dadan dengan membawa Jejen yang masih berlumur darah di bagian dadanya.
"Akan tetapi saat di jalan, pelaku dan korban terjatuh dari motornya. Kemudian Jejen ditinggalkan begitu saja dengan kondisi sudah meninggal dunia. Sementara pelaku melarikan diri," tuturnya.
Dari pengungkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa sepeda motor pelaku, sebilah pisau dan golok. Deni saat ini mendekam di bui Mapolrestabes Bandung.
Peristiwa itu berawal saat Jejen dan Deni bersamaan mendatangi kediaman Dadan. Ketiganya hendak membicarakan persoalan pribadi. Namun, entah apa yang terjadi, tiba-tiba ketiganya terlibat percekcokan.
Cekcok mulut yang terjadi berujung pada aksi penusukan. Jejen dan Dadan mengalami luka tusuk benda tajam berupa pisau dapur di bagian dada. Jejen tewas, Dadan luka berat sementara Deni kabur. (bbn/bbn)
