"Betul, meninggal hari minggu (10/12/2017) kemarin. Pasien sempat dirawat dulu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Garut Tenny Swara Rifai kepada detikcom melalui pesan singkat, Selasa (12/12/2017).
Akibat meninggalnya Aidah ini, jumlah kejadian kasus difteri di Garut meningkat menjadi 12 kasus. Dari 12 kasus tersebut 3 orang penderita meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Humas RSUD dr. Slamet Garut Lingga Saputra mengatakan sebelum meninggal dunia, Aidah sempat dirawat sekitar 4 hari.
"Pasien masuk tanggal 6 Desember (2017) dan meninggal pada hari Minggu (10/12/2017) kemarin," ungkap Lingga kepada detikcom di kantornya, Jalan Rumah Sakit, Tarogong Kidul, Selasa (12/12/2017) pagi.
Lingga menjelaskan, saat pertama kali dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut, kondisi tubuh pasien mengalami panas yang tinggi.
"Di hari ke dua kondisi badannya ngedrop," katanya.
Lingga mengaku upaya penanganan maksimal telah dilakukan oleh tenaga medis, namun nyawa pasien tidak tertolong. "Sudah dibawa oleh pihak keluarga dan dimakamkan di kampung halamannnya di Kampung Ngamplang, Kecamatan Pakenjeng," pungkas Lingga.
(ern/ern)