Guna mengantisipasi wabah difteri, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung memiliki strategi. Caranya yaitu terus meningkatkan sistem kewaspadaan dini (SKD) terhadap difteri yang kini terjadi kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Kabupaten Bandung bukan termasuk daerah outbreak response immunization (ORI). "Kalau di Kabupaten Bandung tidak termasuk ke dalam daerah ORI. Vaksinasi secara rutin terus dilakukan untuk menangkal penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri corynebacterium diptheriae," kata Kadinkes Kabupaten Bandung Achmad Kustiadji via telepon, Senin (11/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Achmad, Dinkes Kabupaten Bandung sudah menindak lanjuti persoalan tersebut dengan mengirimkan edaran kepada unit pelaksana teknis (UPT), pelayanan kesehatan (Yankes) dan puskesmas agar identifikasi dan pencegahan dini difteri.
"Tenaga medis di puskesmas dapat melakukan deteksi dini kepada setiap pasien yang datang. Terutama kepada pasien yang berasal dari tempat KLB (kejadian luar biasa) difteri," tutur Achmad.
Wabah difteri masuk ke dalam status KLB yang terjadi di Indonesia, sehingga Kementerian Kesehatan menggelar imunisasi serentak di DKI Jakarta, Jabar dan Banten pada hari ini.
Ketiga wilayah tersebut dipilih karena jumlah kepadatan penduduk sehingga diprediksi penularan penyakit tersebut lebih cepat. Untuk di Jabar pelaksanaan ORI berlangsung di Karawang, Purwakarta, Depok, kemudian Kota dan Kabupaten Bekasi.
"Kalau di Kabupaten Bandung tidak termasuk ke dalam daerah ORI," ujar Achmad. (bbn/bbn)











































