Acara tersebut berlangsung di The Centrum, Jalan Belitung, Kota Bandung, Senin (11/12/2017). Budi menjelaskan dari hasil survei yang dilakukan terhadap 500 responden pada 13-27 November 2017 lalu terdapat lima permasalahan dasar yang harus segera diselesaikan oleh para cawalkot dan cawawalkot Bandung selanjutnya.
Di posisi teratas responden menilai kemacetan lalu lintas kendaraan menjadi permasalahan mendasar yang perlu dibenahi yakni dengan 28 persen, posisi kedua masalah banjir di musim hujan dengan 21,4 persen, ketimpangan ekonomi 18,4 persen, pelayanan birokrasi pemerintahan 16,6 persen dan aksesibilitas pendidikan 15,6 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Budi, di balik pesimistis responden, ada harapan agar permasalahan mendasar tersebut dapat diselesaikan oleh pemerintahan selanjutnya. Hal itu terbukti dari hasil survei yang melihat calon dengan visi tata kelola pemerintahan dianggap mampu mengatasi permasalahan dengan persentase 41 persen. Posisi kedua calon yang memahami karakteristik masyarakat 31,2 persen dan calon yang melibatkan partisipasi publik 27,4 persen.
"Penilaian ini menggambarkan warga Kota Bandung di tengah keberagaman latar belakang cukup rasional dan sebenarnya bersikap proaktif sepanjang ada keteladanan dari pemimpinnya," beber Budi.
Pada survei tersebut LSTK melibatkan 500 responden yang tersebar di 30 kecamatan dan 151 kelurahan di Kota Bandung. Mereka yang ikut dalam survei ini adalah warga yang memiliki hak pilih dalam Pilwalkot 2018. Dengan jumlah responden tersebut maka didapat margin of error sebesar 4,38 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini