"Saya yakin, tokoh Jawa Barat yang jadi panelis dan Kang Emil akan objektif dalam menilai masing-masing calon," kata Uu, kepada wartawan saat bertemu dengan sejumlah ulama di Pesantren Nurul Islam, Cikarang Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Uu bercerita, Meskipun diantara partai koalisi Ridwan Kamil, kursi PPP paling banyak, ia tetap mengikuti konvesi. "Saya ikutan tentu karena instruksi partai. saya ini kader, jadi harus dan akan patuh terhadap keputusan partai. Saya sangat menghormati itu," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Uu sedang fokus untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya di masyarakat. Ia pun optimistis dirinya akan dipilih Emil. "Saat ini sedang fokus meningkatkan popularitas dan elektabilitas," kata Uu
"Bagi saya harus selalu optimis, karena isi hati itu yang akan ditakdirkan oleh Allah. Dan saya percaya, kalau saya ditakdirkan jadi wakil gubernur mendampingi Kang Emil, tidak akan ada yang bisa mengubahnya," Uu menambahkan.
Saat ini, partai koalisi pendukung Ridwan sepakat untuk menentukan bakal calon gubernur melalui skema konvesi. Setiap nama yang disodorkan partai koalisi akan dinilai oleh tim independen yang berjumlah 9 orang.
Kesembilan orang itu adalah eks Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekas, eks Menko Kemaritiman Rizal Ramli, eks rektor Unpad Ganjar Kurnia, politikus senior Tjetje Hidayat Padmadinata, eks Ketua DPD I Golkar Jabar Uu Rukmana, politikus Golkar Popong Otje Djundjunan (Ceu Popong), Ketua MUI Kota Bandung Miftah Faridl (Ketua MUI Kota Bandung), dan dua kiai asal pondok pesantren di Depok dan Pantura.
Saat ini, setiap partai koalisi Ridwan Kamil sudah memiliki jagoan masing-masing untuk maju sebagai wakil. Mereka adalah Saan Mustopa sari NasDem, Uu Ruzhanul Ulum dari PPP, Daniel Mutaqien Syafiuddin dari Golkar dan Syaiful Huda dari PKB. Aspek yang diperhatikan para juri adalah kecakapan, elektabilitas dan popularitas (avi/avi)











































