Pada Jumat siang (8/12/2017), petugas KLHK datang untuk mengumpulkan bukti-bukti. Dalam waktu bersamaan, Pemkab Cirebon mengangkut limbah alat medis dengan satu alat berat dan tiga unit truk angkutan sampah.
Baca juga: Pemkab Cirebon Angkut Tumpukan Limbah Alat Medis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim KLHK belum bisa memberi keterangan dan kesimpulan soal limbah medis tersebut. Dalam pencarian bukti-bukti, petugas KLHK dibantu sejumlah aktivis aktivis Sanggar Lingkungan Hidup Cirebon.
Tim KLHK dan perwakilan Sanggar Lingkungan Hidup Cirebon saat mencari bukti di area tumpukan limbah alat medis. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom) |
Pengurus Sanggar Lingkungan Hidup Cirebon, Aji mengatakan, tim KLHK bergerak untuk investigasi limbah medis ini karena menerima aduan dari masyarakat. "Tadi kita menyerahkan sejumlah bukti bungkus obat-obatan dari beberapa rumah sakit, termasuk dari Jakarta dan daerah lainnya. Jumlahnya lebih dari 10 rumah sakit," katanya usai memberikan sejumlah bungkus obat-obatan ke KLHK di lokasi TPS liar.
Baca juga: Hiii... Limbah Alat Medis di Cirebon Dapat Tularkan HIV
Menurut Aji, barang bukti berupa alat medis dan bungkus bekas obat yang diserahkan ke KLHK berasal dari rumah sakit di luar Cirebon. Aji menyebut ada RS Mitra Husada Pringsewu Lampung, RSUD Fatmawati, Instalasi Farmasi RSKD Duren Sawit Jakarta Timur, Instalasi Farmasi Singaparna Medika Citrautama (SMC) Kabupaten Tasikmalaya, RS Izza Karawang, Laboratorium RS Pusat Pertamina. Lalu RSUD Tugurejo Jawa Tengah, RS Muhammadiyah Mardhatilah Pemalang, Instalasi Farmasi RSUD Kota Tangerang, RSUD Koja Jakarta Utara, RSUD Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya.
"Banyak dari Jakarta juga, selain itu KLHK juga menemukan sejumlah sampel darah. Mereka ini turun karena menerima aduan. Barang buktinya ada semua," ujar Aji. (bbn/bbn)












































Tim KLHK dan perwakilan Sanggar Lingkungan Hidup Cirebon saat mencari bukti di area tumpukan limbah alat medis. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)