Pengamat Memprediksi PDIP akan Merapat ke Koalisi yang Sudah Ada

Bandung - PDIP sampai saat ini belum menentukan calon yang akan diusung pada Pilgub Jabar 2018. Bahkan PDIP masih malu-malu menyebut nama figur yang akan diusungnya dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Pengamat politik Universitas Parahyangan Asep Warlan menyatakan ada sejumlah faktor yang membuat PDIP tak kunjung mengambil sikap yang jelas. Salah satunya, PDIP terlihat sedang kebingungan dalam menentukan figur yang akan diusungnya.

Terlebih lagi, nama-nama yang sering muncul dalam survei seperti Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar sudah mendapat dukungan dari partai lain. Ridwan Kamil didukung NasDem, PKB, PPP dan Golkar dan Deddy Mizwar didukung Demokrat, PAN dan PKS.

Sementara Dedi Mulyadi yang juga memiliki popularitas dan elektabilitas cukup baik tidak mendapat rekomendasi dari Partai Golkar untuk maju di Pilgub Jabar 2018. Di sisi lain nama-nama yang masuk radar PDIP seperti Iwa Karniwa, Sutrisno, Puti Guntur Soekarno tidak terlalu menonjol dari hasil survei.

"Nah keliatannya dia (PDIP) sulit sekali menentukan orang. Karena orang-orang yang menjadi pilihan publik dalam survei selalu itu yang muncul. Sehingga agak kelabakan dengan calon yang akan diusungnya," kata Asep saat dihubungi, Kamis (7/11/2017).

Meski begitu, Asep tetap melihat PDIP akan mati-matian di Pilgub Jabar ini. Karena bagaimanapun partai berlambang kepala banteng ini tidak ingin kembali gagal setelah kalah di Pilkada DKI dan Banten.

"Makanya PDIP mempertimbangkan masak-masak untuk bisa menang. Oleh karena itu strateginya, seperti apa mitra koalisi, siapa orang yang akan diusung itu betul-betul dimatangkan karena PDIP tidak ingin terperosok lagi seperti di Banten dan DKI," ujarnya.

Asep memprediksi, PDIP akan merapat ke salah satu koalisi di Pilgub Jabar nanti. "Saya feeling akan ke Ridwan Kamil," tandasnya. (ern/ern)