Sekretaris RW 11 Eva Eryani Effendi mengatakan setelah ada pertemuan dengan Ridwan Kamil pada 6 November lalu disepakati proyek tersebut akan dihentikan sampai ada kesepakatan lanjutan.
Namun pada Jumat 1 Desember malam lalu warga dikagetkan dengan kedatangan sejumlah pekerja yang mengaku akan menggarap proyek. Bahkan pada Sabtu siang sejumlah alat pengeboran sudah dipasang di halaman salah satu rumah warga yang sudah sepakat untuk digusur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar tujuan para pekerja adalah untuk melakukan pengeboran, Eva langsung menanyakan surat tugas dari kontraktor atau Pemkot Bandung. Sebab sesuai kesepakatan proyek dihentikan untuk sementara.
Setelah menunggu beberapa hari surat tugas yang dijanjikan para pekerja tidak kunjung diterima oleh Eva. Namun proyek pengeboran tersebut terus berjalan dengan target kedalaman 30 meter.
Warga juga semakin geram setelah beberapa waktu lalu di lapangan dekat Taman Film terparkir sebuah excavator milik kontraktor. "Bahwa kehadiran alat berat itu tanpa izin dan membuat warga panik. Itu melanggar (kesepakatan) juga menurut saya," katanya.
Eva berharap pemerintah bisa menghentikan seluruh aktifitas di lingkungan RW 11 sesuai dengan kesepakatan awal saat pertemuan bersama Ridwan Kamil pada 6 November lalu.
Dari pantauan detikcom pada Rabu siang aktivitas pengeboran masih berlangsung dengan penjagaan sejumlah orang berpakaian preman yang tergabung dalam Forum Angin Segar.
Bahkan sempat terjadi intimidasi dan pengancaman oleh salah seorang penjaga berpakaian putih dan topi merah terhadap salah seorang fotografer yang memfoto kegiatan tersebut. Menurut warga penjaga yang saat itu berbau minuman beralkohol adalah preman yang sengaja dibayar oleh pihak kontraktor. (avi/avi)