Bakal calon gubernur Jabar Deddy Mizwar menanggapi santai hasil tersebut. Karena menurut dia unggul dalam survei bukan jaminan menjadi pemenang dalam Pilgub Jabar 2018.
"Jadi oke saja. Jabar dinamis. Bisa berubah. Enggak ada jaminan di jabar ini survei tinggi dari awal menjadi pemenang. Karena perubahan dinamika di Jabar ini begitu cepat," kata Deddy saat ditemui saat konsolidasi dengan ribuan kader Demokrat di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (5/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi yang sama, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Irfan Suryanaga juga mengatakan hal yang sama. Karena dari hasil Pilkada beberapa waktu terakhir unggul secara survei belum tentu menjadi pemenang.
Contohnya saja pada Pilgub Jabar 2008 lalu. Pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf elektabilitasnya hanya 7 persen kalah dari pasangan Agum Gumelar-Numan Abdul Hakim yang memiliki elektabilitas 51 persen.
"Tapi yang menang pasangan Hade (Heryawan-Dede Yusuf). Pilkada kedua Dede Yusuf 41 persen. Ahmad Heryawan turun 16 persen menjadi 12 persen. Tapi akhirnya Pak Aher yang menang," katanya.
Melihat hasil tersebut, dia yakin pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu tetap memiliki kans besar untuk memenangi Pilgub Jabar. "Saya yakin masyarakat Jabar akan bersama pelukan Demokrat," tandasnya. (ern/ern)