Hal itu disampaikan langsung oleh Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo saat melepas tin survei sungai Citarum di Makodam Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Selasa (5/12/2017).
"Akan menggunakan CCTV di sepanjang 308 kilometer Citarum. Nanti ada posko pemantau di Kodam yang bisa diakses oleh siapa saja," kata Doni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemasangan CCTV ini, sambung Doni, juga dapat dijadikan bentuk sanksi sosial. Sebab menurutnya, para oknum pembuang limbah ke sungai Citarum perlu sanksi yang bukan hanya sanksi hukum.
"Kalau selama ini diperingati enggak mempan, bisa lewat media baik media mainstream atau media sosial. Siapa tahu bisa mempengaruhi emosi orang," tuturnya.
Doni mengatakan penanganan masalah sungai Citarum ini diperlukan sentuhan dari hati. Sehingga nantinya saat program ini dicanangkan awal tahun 2018, tim yang dibagi akan mencoba mengubah pemikiran masyarakat yang ada di sekitar sungai Citarum.
"Kita lewat pendekatan hati. Kenapa demikian, karena masyarakat Jabar adalah masyarakat yang religius, yang tunduk sama ulama, taat sama sesepuh dan tokohnya. Kita ajak ulama dan budayawan. Pokoknya yang punya akses menyentuh masyarakat akan kita tempuh," katanya.
Doni optimis penanganan masalah Citarum dapat selesai sesuai target. "Ini sebuah tantangan, tapi saya yakin dan optimis prajurit Siliwangi mampu," katanya. (avi/avi)