Ujang bukan orang biasa. Pria kelahiran Garut 1968 ini ternyata memiliki program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama di pedesaan. Ia menerangi daerah yang belum tersentuh PLN melalui lampu Limar (Listrik Mandiri Rakyat) ciptaannya.
Limar merupakan program yang ia buat untuk membantu daerah yang belum mendapat pasokan listrik dari PLN, namun bisa diterangi cahaya lampu. Program ini terinspirasi dari keluh kesah ibunya saat terjadi konversi minyak tanah ke gas pada 2008 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini diperperparah juga dengan pelaksanaan Ujian Nasional. Para siswa yang berada di daerah ibunya tersebut kesulitan belajar di saat malam hari karena tidak ada penerangan.
"Kasian keponakan tidak bisa belajar karena tidak ada lampu. Ibu saya bilang kan Ujang anu pernah sekolah teh. Saya punya beban. Saya buka google berapa sih jumlah warga yang senasib dengan ibu saya. Ternyata ada 30 juta rumah se-Indonesia," kata Ujang.
Dia kemudian berusaha dan mencari cara untuk membantu ibunya dan warga lain yang belum mendapat pasokan listrik. Dengan sejumlah percobaan akhirnya dia berhasil menciptakan lampu hemat energi yang diberinama Limar.
"Pertama saya bongkar lampu di HP. Di dalamnya ada LED waktu 2008. Terus liat google. Oh ke depan pencahayaan akan pakai LED. Saya beli saja ke pabriknya di Amerika," ucap Ujang.
Ia gandeng sejumlah pihak untuk membantu memproduksi Limar. Anak jalanan, pesantren, sekolah dan pihak lainnya ia ajarkan untuk membuat Limar. Hal ini cukup berdampak positif karena melibatkan masyarakat secara langsung.
"Kemudian saya bawa ke Banceuy. Saya juga bikin cetakannya. Terus sudah jadi dirakit. Dibikin di Lapas Sukamiskin. Terus dibikin juga di pesantren. Sekarang melibatkan akan jalanan dan mantan geng motor untuk buat Limar ini," katanya.
Ujang menjelaskan lampu Limar ciptaannya memiliki keunikan dibanding lampu listrik pada umumnya, karena lampu Limar menggunakan aki (akumulator) sebagai tenaga dasar.
Lampu Limar ini, kata Ujang memiliki kekuatan 60 watt, namun jika dinyalakan, cahaya yang dihasilkan dari lampu ini sama seperti lampu yang memiliki kekuatan 600 watt.
Ujang juga mengajak pihak swasta untuk menggelontorkan CSR kepada program Limar. Hasilnya sampai saat ini sudah ada 260 ribu rumah di seluruh wilayah Indonesia yang dipasangi Limar. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini