Sebelum menggelar tradisi Panjang Jimat, Keraton Kanoman melakukan tradisi Mipis. Tradisi Mipis merupakan pembuatan bahan luluran untuk keluarga dan masyarakat sekitar keraton yang terbuat dari rempah-rempah.
Juru bicara Keraton Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi Nurtina mengatakan Mipis berasal dari kata pipisan. "Pipisan itu alat yang terbuat dari batu, yang kami gunakan untuk menghaluskan rempah-rempah sebagai boreh atau bahan luluran," kata Arimbi saat ditemui detikcom di Keraton Kanoman Cirebon, Jumat (1/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peringatan mualid ini kan simbol peringatan kelahiran nabi, tradisi ini masih berkaitan tentang kelahiran. Ini juga sebagai syiar Islam saat zaman Wali Songo dulu," katanya.
Dalam pembuatan bahan lulurannya itu hanya dilakukan oleh perempuan dari keluarga keraton. Bahan luluran dihaluskan dengan menggunakan pipisan yang terbuat dari batu. Rempah-rempah dihaluskan dengan cara digiling secara manual. Jika sudha halus, bahan luluran itu kemudian dibentuk bulat-bulat.
Arimbi mengatakan bahan luluran akan membantu meregangkan kembali otot-otot serta mampu mengencangkan kulit. "Sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain luluran, ada juga jamu tradisional yang kita bagikan ke masyarakat," tandasnya.
(avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini