Namun jumlah itu belum ditambahkan dengan dampak bencana alam yang terjadi pada penghujung November ini.
"Data itu masih bersifat sementara karena dipastikan bertambah seiring banyaknya bencana alam yang berdampak kepada kerusakan pemukiman warga," kata Yana Rusyana, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD) Kabupaten Sukabumi, melalui sambungan telepon kepada wartawan, Rabu (29/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kerusakan juga dialami rumah ibadah, ruangan kelas, hingga kios. "Jumlah kerusakan didominasi oleh longsor dengan 244 kasus, kebakaran 107 kasus, angin puting beliung 67 kasus, banjir 41 kasus dan pergerakan tanah 21 kasus," lanjut Yana.
Beradasarkan informasi yang diperoleh BPBD dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari ke depan, wilayah Kabupaten Sukabumi masih dilanda siklon tropis Cempaka yang merupakan perubahan pola cuaca ekstrem.
Hal ini diungkap Kasie Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman. Siklon tropis cempaka memicu terjadinya hujan deras disertai angin yang bisa mengakibatkan bencana alam.
"Masyarakat harus waspada dengan kondisi cuaca hingga beberapa hari ke depan yang berpotensi terjadi bencana seperti banjir bandang, longsor, angin puting beliung, pergerakan tanah," imbaunya.
Menurut Eka petugas BPBD dan juga relawan sudah dibentuk untuk mempercepat penanggulangan bencana dan meminimalisasikan dampak baik kerugian harta maupun jiwa.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini