Mak Oon (50), ibu Ija, mengaku terpaksa mengurung anaknya itu di kamar sempit ukuran 1 x 2 meter. Mereka tinggal di Kampung Cigadog, RT 1 RW 1, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kisah pilu Ija terdengar Deni Solang (53) selaku pemilik sekaligus pengelola Panti Aura Welas Asih (AWA), Palabuhanratu Sukabumi, Jawa Barat. Sang bocah yang sempat menjalani pemeriksaan medis di RSUD Palabuhanratu itu langsung diboyong Deni dan relawan panti tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak Sukabumi Ini Dikurung di Kamar Sempit Selama 8 Tahun
Setelah mengalami kekerasan fisik dari ayahnya, kesehatan Ija memburuk dan kerap kejang. Perilakunya bocah itu berubah drastis, mulutnya terkunci dan pendengarannya hilang.
"Dia jadi tuna wicara, pendengarannya juga kurang baik ditambah sekarang tidak bisa berjalan. Sekarang sudah kita berikan kursi roda," ujar Deni.
Deni menyebut Mak Oon sebetulnya tidak tega mengurung sang putra dalam kamar sempit. Hal itu terpaksa dilakukan Mak Oon karena setiap harinya harus mencari nafkah menjadi tukang pijat atau bekerja serabutan.
Selama ini Mak Oon tinggal bersama Ija dan putra bungsunya, Ramlan (13). "Biaya sekolah dan makan sehari-hari dipikul Mak Oon sendirian, suaminya bercerai dan pergi entah kemana. Mak Oon terpaksa mengurung Ija karena kalau dibiarkan di dalam rumah suka kabur ke hutan. Akhirnya Ija dikurung selama hampir delapan tahun," tutur Deni. (bbn/bbn)