Tergerus Arus Sungai, Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Cianjur Ambles

Tergerus Arus Sungai, Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Cianjur Ambles

Syahdan Alamsyah - detikNews
Selasa, 28 Nov 2017 07:46 WIB
Tergerus Arus Sungai, Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Cianjur Ambles
Foto: Istimewa
Sukabumi - Jalan penghubung antara Kecamatan Cijati dengan Kecamatan Kadupandak atau tepatnya sebelum bantaran Sungai Cibuni, Kampung Ciawi Tali, Desa/Kecamatan Kadupandak ambles. Warga pun terpaksa memutar arah untuk menuju akses antar kecamatan.

Informasi dihimpun, amblesan tersebut terjadi pada Senin (27/11/2018) kemarin, diduga dipicu arus deras sungai yang mengikis bantaran hingga membuat ambles keseluruhan badan jalan.

"Hujan dengan intensitas tinggi secara terus menerus membuat Sungai Cibuni banjir dan mengakibatkan jalan longsor hingga memutus akses menuju jembatan tidak bisa dilintasi," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus, dalam pesan singkat yang diterima detikcom, Selasa (28/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tergerus Arus Sungai, Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Cianjur AmblesFoto: Istimewa


Akibat peristiwa itu penguna jalan dari Kecamatan Kadupandak maupun Kecamatan Cijati tidak bisa dilintasi pejalan kaki maupun kendaraan bermotor.

"Pihak kepolisian memberikan pelayanan penjagaan dan mengalihkan arus lalu lintas, mengkoordinasikan dengan Dinas PU Bina Marga untuk membantu membangun jembatan darurat," lanjut Yusri.

Sementara itu dihubungi terpisah Kapolsek Kadupandak AKP Tio mengatakan jalan penghubung tersebut memang sudah dalam proses perbaikan. Namun perlu pengerukan untuk selanjutnya dipasang bronjong dan dibeton serta diperbaiki ke tahap selanjutnya.

"Kami sudah koordinasi dengan dinas PU Binamarga yang akan mengerjakan, harus perbaikan total. Memang akibatnya akses jalan terputus," ungkap Tio.

Tio menambahkan, warga saat ini diarahkan untuk memutar jalan melalui Tanggeung meskipun jarak tempuh dan lama perjalanan menjadi sangat jauh hingga 1,5 jam.

"Kan memutar, otomatis jarak dan waktu tempuh jadi sangat jauh. Kalau sebelumnya kan tinggal menyebrang, sekarang harus memutar. Tapi sudah ada petugas yang mengarahkan, soalnya kan ini jalan utama antar kecamatan," tutupnya. (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads