Terbaru, seorang bocah kelas 5 SD, AM (11), tewas di tangan temannya AR (11) usai berkelahi di Lapang Sepakbola SDN Ciapus 2 Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11). Pelaku sudah diamankan dan mengalami depresi.
"Kasus ini bagi kita semua harus menyegerakan implementasi sekolah ramah anak," kata Netty di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (27/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat dari berbagai kasus kekerasan yang terjadi, dari ranahnya, pelakunya, kasusnya sangat beragam," ungkap dia.
Dia menuturkan persoalan ini tentu perlu keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikannya. Sehingga, sambung dia, hal ini harus dilakukan baik dari orang tua sebagai pembimbing di rumah atau guru yang berada di sekolah.
"Karena kita tidak menutup mata kekerasan itu masih terjadi, entah dari guru kepada siswa, bahkan antar siswa, memerlukan perhatian dan tanggung jawab semua pihak. Jadi bukan hanya pihak sekolah, tetapi juga orang tua murid bisa turut mengambil peran yang benar dan tepat," kata Netty.
Sebelumnya, langkah saat ini dari TP2TPA terhadap pelaku yakni melakukan pendampingan dari aspek psikologis. Hal itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pasca kejadian pembunuhan tersebut. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini