Usianya memang sudah senja, hampir satu abad. Namun, keahlian Ambiya dalam mencukur rambut tak diragukan lagi. Puluhan tahun Ambiya berteman gunting cukur dan cermin. Saat detikcom mengunjungi lokasi pangkas rambut miliknya yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Kota Cirebon, Jawa Barat, Ambiya tengah menikmati makan siang.
![]() |
Istrinya, Masniah (106) duduk menemani Ambiya. Tangan Masniah memegang cangkir berbahan seng dengan ukuran jumbo. Pasangan lanjut usia itu duduk di samping lokasi pangkas rambutnya. Ambiya lebih banyak duduk dan mengobrol dengan istrinya, lantaran belum ada pelanggan yang datang. Kisah masa lalu menjadi topik utama pembicaraannya saat itu.
"Biasanya istri saya jualan nasi lengko. Karena gerobaknya ditabrak mobil jadi enggak jualan," kata Ambiya kepada detikcom, Sabtu (25/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehari bisa satu sampai dua, kadang juga tidak dapat. Dulu mah banyak pelanggan. Nah, sekarang pelanggan saya pada mati semua," kata Ambiya seraya tersenyum.
![]() |
Ambiya mematok harga Rp7.000 untuk anak-anak dan Rp10.000 untuk dewasa. Kakek kelahiran Jakarta itu mengaku sempat mencicipi pendidikan di Sekolah Rakyat. Ambiya memilih hidup di Cirebon bersama saudaranya.
"Sempat ngerasain zaman penjajahan. Yang galak itu Jepang, Belanda sih tidak terlalu. Di Cirebon saya menikah dengan Masniah tahun 1960," katanya.
Di tempat yang sama, Masniah mengaku bersyukur memiliki suami seperti Ambiya. "Tuaan Emak sama bapak mah. Sekarang Emak tak jualan, istirahat dulu karena gerobaknya ketabrak mobil. Alhamdulilah masih selamat," katanya
Meski penghasilan tidak menentu, namun keduanya tetap bersyukur. "Sehari kadang enggak ada pelanggan. Pelanggan juga kadang bayarnya kurang, tak sesuai tarif. Tapi kita bersyukur," ucapnya. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini