"Kami mengidentifikasi ada 49 titik rawan bencana di sini dan tersebr di wilayah Daop II," ungkap Joni kepada wartawan di Stasiun Bumi Waluya, Malangbong, Garut, Jumat (24/11/2017) pagi.
Daerah rawan bencana itu tidak hanya ada di wilayah Kabupaten Garut. Namun tersebar di wilayah DAOP II PT KAI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada tiga hal yang dilakukan PT KAI dalam mengantisipasi bencana alam di titik tersebut. "Ada yang manamnya posko penjaga daerah rawan. Posko dijaga secara bergantian oleh petugas selama 24 jam. Mereka dibekali alat keselamatan dan alat komunikasi," katanya.
Joni menambahkan pihaknya juga telah menyiagakan akat berat di titik yang rawan terjadi.
"Kemudian yang lain, antisipasi kami itu adalah kami menempatkan AMUS (alat materi untuk siaga). Kami juga nyiagakan flying genk, satun regu yang bergerak cepat ketika terjadi bencana alam," pungkasnya.
Jalur Daop II ini sendiri memiliki panjang lintasan 386,5 kilometer yang bermuara di Bandung dan memiliki batas Cikampek di barat, Banjar di timur dan Cianjur di selatan.
(avi/avi)