Kejadian perampokan itu berlangsung di Kampung Pangokokan, Desa Sukamulya, Sukaresmi, Kabupaten Garut, Selasa (21/11) pagi kemarin. Salah satu korban penyekapan, Abdul Rojak (20) selaku keponakan Ade, menceritakan aksi pelaku berjumlah empat orang saat proses penyekapan di dalam rumah.
Saat itu Abdul berada di lantai dua bersama Syifa (22), Dede (21) dan Iti (75). Sedangkan Ade Juhana dan istrinya, Maesaroh (50), berada di lantai tiga. Abdul mengaku sempat ditodong pistol oleh salah seorang pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 'Raja Begal' Gondol Mobil dan 1 Kg Emas Pengusaha di Garut
Seorang pelaku lainnya mengikat lengan Abdul menggunakan tali tambang. Pelaku juga melakban mulut Abdul.
Abdul mengaku sempat melihat salah satu pelaku menembakkan pistol. "Suaranya memang kencang tapi enggak ada peluru yang keluar. Pistolnya mengarah ke atap. Mungkin pistol mainan," katanya.
Setelah itu, para pelaku menyuruh dia untuk menunjukkan sejumlah barang berharga yang ada di dalam rumah. Abdul menunjukkan brankas kosong yang kemudian dibawa kabur pelaku.
Ia menduga komplotan perampok itu sebelumnya sudah mengamati situasi area rumah korban. "Ya karena kan sebelum masuk itu CCTV dirusak. Receiver-nya juga mereka bawa," ujar Abdul.
![]() |
"Pertama tiga orang pelaku masuk ke kamar saya, satu diam di bawah. Seorang nodongin celurit di leher saya, satu orang lagi ikat tangan dan tutup mulut saya pakai lakban," ungkap Syifa, kemarin malam.
Syifa sempat berdialog dengan pelaku. "Mereka cuma bilang, 'kita ini sudah sering bunuh orang. Kita rajanya begal'," ujarnya menirukan ucapan pelaku.
Pelaku bergerak menyisir seluruh ruangan di dalam rumah. Mereka mengambil sejumlah barang berharga yang ada di lantai dua dan tiga. "Terus naik ke atas ada ibu, bapak dan saudara saya, sama juga disekap. Disuruh nunjukkin barang berharga," tutur Syifa.
Satu jam kemudian, para penghuni rumah tersebut dapat lolos setelah Syifa berhasil melepaskan tali. Ia bergegas meminta pertolongan ke warga setempat. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini