"Tahun 2017 ini sudah ada 16 sekolah dasar negeri yang dimerger," kata Kabid SD Dinas Pendidikan Garut Ade Manadin di Alun-alun Garut, Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (20/11/2017).
Ia menjelaskan penggabungan sekolah dasar itu dilakukan untuk mengefektifkan kegiatan belajar mengajar (KBM). SD negeri yang dimerger tersebut memiliki tak lebih dari 20 peserta belajar per rombelnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merger ke-16 sekolah dasar itu sudah melalui berbagai pertimbangan dan kajian. "Ya ketimbang tidak efektif tidak ada salahnya dilakukan merger," ujar Ade.
Garut memiliki 1.503 SD negeri yang tersebar di 42 kecamatan. Jumlah tersebut kemudian berkurang menjadi 1.487 sekolah akibat merger ini.
Selain itu, Ade mengungkapkan bahwa Garut kekurangan guru SD. "Kita masih kekurangan tenaga pengajar SD, empat ribu orang. Itu karena banyaknya tenaga pengajar yang habis masa kerjanya," ucapnya.
Permasalahan tersebut terjadi merata. Bukan hanya di pelosok daerah saja. Ade menjelaskan di wilayah perkotaan saja masih mengalami kekurangan guru SD hingga seratus orang.
"Untuk wilayah kota saja saat ini masih kurang 100 guru, apalagi di daerah. Oleh karena itu diberlakukan sistem zonase," ujar Ade.
Tercatat sebanyak jumlah guru untuk tingkat SD di Garut mencapai 7.000 orang. Para tenaga pendidik itu mengajar di 1.487 SD negeri. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini