Doni menuturkan sejak 2015, Kodam Siliwangi menandatangani kesepakatan dengan Pemprov Jabar untuk penanganan Citarum. Prajurit Kodam telah berupaya membersihkan sungai tersebut yang kerap dipenuhi limbah.
"Tapi sangat disayangkan, dibersihkan kotor lagi. Kalau dibiarkan, berapa banyak uang dan dana yang harus dikucurkan," ucap Doni saat berdiskusi soal lingkungan bersama Pemprov Jabar dan pegiat lingkungan di Makodam Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung, Senin (20/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau kita memproduksi padi setiap tahun 2,5 ton mungkin lebih, itu sama dengan 200 juta kilogram untuk masyarakat. Kalau tercemar berapa banyak anak bangsa yang jadi korban?," ujarnya.
Dampak lainnya, sambung Doni, apabila hulu atau aliran sungai tercemar akan berdampak panjang ke berbagai daerah. Termasuk wilayah Jakarta yang bersebelahan dengan Jabar.
"Untuk jangka panjang, maka seluruh air di Jakarta cepat atau lambat pasti akan mengalami pencemaran," kata Doni.
Doni menegaskan Kodam Siliwangi saat ini berkomitmen untuk terus membersihkan Citarum. Di samping itu, menurut dia, pihaknya mendorong agar instansi lain memberikan pola baru agar tidak ada masyarakat lagi yang mencemari Citarum.
"Kita harus betul-betul memperhatikan ekosistem dan sumber air sehingga memberikan yang terbaik bagi kita. Kodam siap bekerja sama dan melanjutkan program kerja yang sebelumnya dengan perbaikan-perbaikan," tutur eks Pangdam Pattimura itu.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar Anang Sudharna mengatakan saat ini pihaknya mendorong Bupati/Wali Kota yang wilayahnya teraliri Sungai Citarum agar mengalih fungsikan sungai menjadi tempat.
"Kalau dipakai tempat bermain yang akan buang sampah bakalan malu membuang limbahnya," kata Anang. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini