Dua akses menuju selatan Garut, baik melalui jalur Cibuluh-Pakenjeng maupun akses Cikajang-Cisompet, rawan terjadi tanah longsor. Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut letak jalan menjadi penyebabnya.
"Itu sebenarnya tipikal Garut, terutama Garut selatan, jalan berada di bawah tebing. Cisompet, Cisewu, Banjarwangi dan sebagainya," kata Rudy di Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (20/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, Rudy menyebut tanah longsor di wilayah selatan Garut sudah dianggap sebagai hal biasa. "Itu suatu kejadian yang biasa. Untuk antisipasinya, kita sudah siapkan alat berat di sana. (alat berat) sudah kita geser semua ke sana," ucapnya.
Jalur di selatan ini juga rentan laka lantas. Kapolres Garut AKBP Novri Turangga mengatakan hal itu diakibatkan oleh kontur jalan yang berbahaya.
Beberapa kali kecelakaan terjadi di kawasan tersebut. Salah satunya insiden mobil terjun ke jurang sedalam 150 meter yang menewaskan dua orang penumpang di Jalan Raya Halimun, Kecamatan Pakenjeng, Minggu (5/11).
"Kejadian paling menonjol di Pakenjeng, (mobil) yang masuk jurang. Kita akan lakukan pengecekan untuk dievaluasi. Karena itu memang sudah beberapa kali (kecelakaan di wilayah itu)," ucap Novri di Mapolres Garut.
Novri berkoordinasi dengan Pemkab Garut untuk mengatasi masalah tersebut. "Harus segera, jangan sampai ada korban yang berikutnya. Bagian pinggirnya (bahu jalan) harus dipasang (pembatas). Termasuk penerangan, karena memang ngeri di jalannya itu," tutur Novri.
"Jadi kita dalam waktu dekat minta laporan, analisanya seperti apa, supaya kita bisa sampaikan ke Pemda dan dievaluasi bersama," pungkas Novri. (bbn/bbn)