Pantauan detikcom, Senin siang (13/11/2017) di Gedung Inkanas Baleendah, korban banjir memilih memindahkan seluruh aktivitasnya di area pengungsian. Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan jumlah pengungsi mencapai 112 KK terdiri 370 jiwa yang di antaranya 40 balita, 50 lansia dan 6 ibu menyusui.
"Warga Kecamatan Dayeuhkolot 40 KK terdiri 133 jiwa dan Kecamatan Baleendah 72 KK terdiri 237 jiwa," kata Tata via pesan singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Tata, jumlah sarana prasarana dan rumah yang terendam mencapai 3.828 rumah, 10 sekolah, 27 tempat ibadah dan 8 fasilitas umum, yang tersebar di tiga kecamatan terdiri Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang.
"2.089 rumah di Kecamatan Dayeuhkolot, 1.689 di Kecamatan Baleendah dan 50 rumah di Bojongsoang," kata Tata.
Ketinggian air yang merendam pemukiman di tiga kecamatan tersebut bervariatif atau 10 sentimeter higga 190 sentimeter.
Sudah lima hari warga memilih bertahan di pengungsian karena banjir kerap naik dan surut. "Selesai hujan datang, surut, datang lagi. Terus saja seperti itu," ucap Dadang (42), salah satu warga Kampung Cigosol 06/09, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah.
Dadang bersama istri dan dua anaknya lebih memilih bertahan di pengungsian demi keselamatan dan keamanan keluarganya. "Lebih baik diam dulu di pengungsian soalnya kalau pulang ke rumah masih banjir," tuturnya.
Ketinggian air di rumahnya mencapai satu meter dengan ketebalan lumpur sekitar 10 hingga 20 sentimeter. "Belum dibersihkan, kalau masih musim hujan dibersihkan juga percuma kalau banjir lagi," ujar Dadang. (bbn/bbn)











































