Unggul Elektabilitas di Survei, Ridwan Kamil Masih Belum Aman

Unggul Elektabilitas di Survei, Ridwan Kamil Masih Belum Aman

Mochamad Solehudin - detikNews
Minggu, 12 Nov 2017 14:35 WIB
Foto: Mochamad Solehudin
Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil unggul dalam survei Indocon dibanding kandidat lainnya dengan tingkat elektabilitas mencapai 34,6 persen. Akan tetapi posisi pria yang akrab disapa Emil ini masih belum aman, mengingat masih banyak pemilih yang belum mantap dalam menentukan pilihannya.

Berdasarkan survei yang dirilis Indocon elektabilitas Ridwan Kamil sebesar 34,6 persen. Akan tetapi dengan tingkat elektabilitas tersebut baru 15 persen saja yang mantap memilihnya di Pilgub Jabar 2018. Jumlah itu masih jauh dari cukup untuk mengamankan posisinya dalam Pilkada.

Survei sendiri dilakukan dari 10-22 Oktober dengan jumlah responden sebanyak 971 orang. Sampel ditentukan secara proporsional terhadap populasi penduduk yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Tingkat kesalahan pada survei ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Eksekutif Indocon Fajar Nursahid mengungkapkan semua kandidat yang kini muncul belum dalam posisi aman, termasuk Ridwan Kamil. Pasalnya sejauh ini para calon belum memiliki pemilih yang mantap (strong voters).

Ridwan Kamil (Emil), Dedi Mulyadi, dan Deddy Mizwar yang berada di peringkat teratas belum memiliki pemilih loyal yang banyak yakni masih di angka 15 persen. "Seharusnya jumlah strong voters yang cukup aman di angka 40 persen ke atas," ujar Fajar, saat merilis hasil survei, di Morning Glory Cafe, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Minggu (12/11/2017).

Contohnya saja, meski berada di peringkat teratas sebagai calon gubernur dengan elektabilitas tinggi, Emil hanya memiliki 15 persen strong voter. Jumlah strong voters ini dirasa masih jauh unguk mengamankan posisi Emil dalam Pilgub Jabar 2018 mendatang.

"Apalagi dari hasil Pilgub Jabar 2008 dan 2013, kandidat yang elektabilitasnya tinggi ternyata kalah," ucapnya.

Di tempat yang sama, pakar politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran Bandung, Firman Manan menilai setiap calon gubernur memerlukan sosok wakil gubernur yang mampu melengkapi kekurangannya. Hal ini sangat penting jika ingin meraih kemenagan pada kontestasi tersebut.

Salah satunya, kata dia, latar belakang calon gubernur harus dilengkapi oleh latar belakang calon wakil gubernurnya. Dia mencontohkan, calon gubernur yang identik nasionalis harus menggandeng calon wakil gubernur yang kental dengan kultur religi.

"Harus memilih calon wakil gubernur yang tepat. Memperkuat basis religi, jika dia citranya nasionalis," katanya.

Terlebih, menurutnya di Jawa Barat sangat banyak pemilih tradisional yang mengedepankan aspek agama dalam memilih pemimpin. "Ini terlihat dari pilgub sebelumnya (2008 dan 2013), Aher yang kental religiusitasnya bisa menang dua kali. Juga dilihat dari fenomena aksi 212, massanya paling banyak dari Jawa Barat," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam hasil survei Indocon ini, elektabilitas Emil berada di posisi teratas dengan meraih 34,6%. Disusul Dedi Mulyadi (15,3%), dan Deddy Mizwar (11,9%). Sedangkan untuk elektabilitas calon wakil gubernur, Desy Ratnasari berada di posisi teratas dengan meraih 17%, disusul Uu Ruzhanul Ulum 8%, dan Netty Prasetiyani 7%.

(ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads