Banjir Kabupaten Bandung Lumpuhkan Aktivitas Ekonomi Warga

Banjir Kabupaten Bandung Lumpuhkan Aktivitas Ekonomi Warga

Wisma Putra - detikNews
Jumat, 10 Nov 2017 10:26 WIB
Pedagang di Pasar Dayeuhkolot Bandung sepi pembeli akibat banjir. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Kabupaten Bandung - Banjir merendam ribuan rumah di tiga kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Akibat banjir ini ekonomi warga lumpuh.

Tempat pengisian bahan bakar minyak, pasar tradisional dan pusat pertokoan yang berada di sepanjang Jalan Raya Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah tutup sementara lantaran areanya terendam banjir. Pantauan detikcom, Jumat pagi (10/11/2017), puluhan pedagang di Pasar Dayeuhkolot terpaksa menutup kiosnya, namun sebagian tetap berjualan.

"Banjir sudah menggenangi pasar Kamis (9/11) sore kemarin, besarnya pas malam. Aktivitas pasar lumpuh total," kata salah satu pedagang sembako, Ujang Mamat (45), saat ditemui wartawan di pasar Dayeuhkolot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Citarum Meluap, Ribuan Rumah di Kabupaten Bandung Terendam Banjir

Ketinggian air di pasar itu setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa. Para pedagang hanya bisa berdiam diri dan duduk di kiosnya. Tidak nampak para pembeli yang datang ke pasar tersebut.

Tiap banjir tiba Ujang kerap merugi lantaran sepi pembeli. "Banjirnya tidak datang secara tiba-tiba, beruntung barang jualan keburu terselamatkan dan diamankan di langit-langit kios," tutur Ujang.

Dia menyebutkan banjir diakibatkan Sungai Citarum meluap ini sudah terjadi sejak 2008 dan mengganggu aktivitas jual beli di Pasar Dayeuhkolot. "Kalau dulu sekali dua kali banjirnya. Kalau sekarang sekali hujan besar langsung banjir," ucap Ujang.

Pedagang lainnya, Aa Suherman (55), mengaku rugi saat pasar tergenang banjir. "Ruginya mencapai 90 persen, karena tidak ada yang beli. Kalau ada yang beli untung, kalau tidak ya ditutup lagi," ucapnya.

"Kondisi banjir seperti ini bukan sehari dua hari, bisa sampai seminggu," ujar Aa menambahkan.

Dia berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan banjir yang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dengan mengeruk Sungai Citarum "Pengerukannya harus dilakukan sedalam mungkin agar tidak terjadi banjir," kata Aa.

Jalan Raya Tergenang Banjir

Kanitlantas Polsek Dayeuhkolot AKP Sumartono mengatakan banjir menggenangi beberapa titik ruas jalan di antaranya Jalan Raya Dayeuhkolot-Baleendah-Banjaran dan Dayeuhkolot-Mohammad Toha.

"Untuk para penggendara roda dua dan empat hindari jalan tersebut genangan terjadi di Jalan Andir maupun di seputaran PLN, Masjid As Sofiah, Metro Garment Dayeuhkolot," ucap Sumartono via telepon.

Polisi menyarankan kepada para pengguna jalan untuk tidak menerobos genangan. "Jangan memaksakan masuk ke jalur tersebut karena mengakibatkan kerusakan pada kendaraan maupun mogok. Sebab ketinggian air masih cukup tinggi sekitar 25-30 sentimeter," ujarnya.

Kepadatan sepeda motor dan mobil terjadi di jalan tersebut. Kecepatan menurun akibat adanya genangan. "Disarankan untuk menggunakan jalur alternatif, pengendara dapat menggunakan Jalur Bojongsoang-Cijagra, jalur tersebut masih dapat dilalui kendaraan," ujarnya.
Banjir Kabupaten Bandung Lumpuhkan Aktivitas Ekonomi WargaPara warga terpaksa menerobos genangan air. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Sumartono menambahkan, untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Baleendah dan Bojongsoang.

Akibat terjadi genangan di ruas jalan tersebut sejumlah karyawan pabrik dan pelajar harus berjalan kaki menembus banjir di Jalan Dayeuhkolot-Baleendah.

"Banjir ini sangat mengganggu sekali, saya harus berjalan kaki menembus genangan air. Biasanya saya pakai motor, karena banjir jadi naik angkot dan turun berjalan kaki melewati genangan. Lalu naik angkot lagi sampai ke Buahbatu," ujar Vina Ema Ratnasari, karyawan pabrik.

Selain itu, pengguna jalan asal Pamengpeuk, Kurniawan, harus berputar arah menuju Bojongsoang gara-gara akses Dayeuhkolot tertutup banjir. "Harus berputar, jaraknya tidak terlalu jauh tapi memakan waktu karena mutar jalannya," katanya. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads