Peta kekuatan koalisi di Pilgub Jabar secara perlahan mulai nampak. Partai NasDem, PKB, PPP, dan Golkar sudah melabuhkan pilihannya kepada Ridwan Kamil. Terbaru, Gerindra buka peluang gabung di koalisi tersebut.
Sementara Demokrat dan PAN yang tergabung di koalisi poros baru membidik Deddy Mizwar. Termasuk juga PKS yang jauh-jauh hari menyandingkan kadernya Ahmad Syaikhu dengan Deddy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PDIP sebagai pemilik 20 kursi masih menggodok figur-figur yang ada. Kabar terbaru, partai berlambang banteng moncong putih itu tengah mempertimbangkan Dedi Mulyadi, Anton Charliyan dan Iwa Karniwa sebagai cagub.
Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menyebut PDIP tidak akan bergabung dengan poros pendukung Ridwan Kamil atau Deddy Mizwar. Sebab, PDIP akan rugi besar tidak mengusung calon sendiri.
"Iya artinya akan memunculkan kandidat sendiri, tidak bergabung ke poros Emil (Ridwan Kamil) atau alternatif yang kemungkinan mendukung Demiz (Deddy Mizwar)," kata Firman saat dihubungi via telepon, Selasa (7/11/2017).
Menurut dia, PDIP bakal kesulitan apabila masuk ke dalam koalisi yang sudah terbentuk saat ini. Apalagi PDIP menginginkan kadernya masuk sebagai pendamping Ridwan Kamil atau Deddy Mizwar.
"Artinya berebut posisi wakil, yang sudah ada saja ribut. Saya kira akan tak strategis kalau PDIP masuk, kemudian belum tentu juga bisa menempatkan wakil," tuturnya.
Baca juga: Peluang Koalisi dengan PKS, PDIP: Serba Mungkin
Selain itu, Firman melanjutkan, persoalan lainnya yaitu Pilgub Jabar berpotensi hanya diramaikan dua pasang calon. Berkaca dari Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, tentu PDIP menghindari hal itu terjadi.
"Kalau gabung poros Emil atau Demiz kemungkinan jadi head to head, satu sisi ada partai pendukung pemerintah atau oposisi lah. Posisinya seperti di Jakarta, saya pikir agak riskan PDIP akan berhitung," ujarnya.
"Prediksi saya sejauh ini PDIP akan mengusung calon sendiri, jadi punya keleluasaan menempatkan kandidat di posisi cagub atau cawagub. Menghindari skenario head to head dalam Pilgub," ucap Firman menambahkan.
Dia menuturkan kombinasi eksternal dan internal kader akan dilakoni PDIP. Dalam situasi ini, sambung dia, PDIP kemungkinan besar menempatkan kadernya di posisi cawagub.
"Artinya tidak mungkin PDIP mengusung dua-duanya nonkader. Ada beberapa kader seperti Puty, Sutrisno, Abdy dan TB dari hasil penjaringan DPD (PDIP). Tapi semua keputusan ada di DPP," kata Firman. (bbn/bbn)











































