Di bulan Oktober hingga November ini, orang - orang menenteng joran jadi pemandangan lumrah di akhir pekan. Seperti pada Minggu pagi (5/11) kemarin, detikcom melihat banyak pemancing berseliweran di bibir Pantai Pisangan.
Asid Supardi misalnya, bersama seorang kawan, ia memancing di reruntuhan rumah area desa abrasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di musim ini, biasanya sejumlah ikan sedang banyak. Kadang saya dapat kakap, kerapu dan lainnya," ujar Asid saat ditemui detikcom di reruntuhan rumah, kawasan Pantai Pisangan.
Pemukiman yang tergerus air laut di Desa Cemarajaya. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom) |
"Karena saya pake udang jadi umpan. Jadi capat dapat," ungkap Asid.
Di akhir pekan lalu misalnya, Asid mengaku mendapat 6 kilogram ikan setelah memancing di Pantai Pisangan. Berbekal satu ons udang kecil, Asid biasanya memancing dari pagi hingga sore. Menurut dia, memancing di Pisangan mengasyikkan karena selain gratis, pemancing tak dikenai biaya parkir.
"Kalau di sini bebas. Enggak ditarik bayaran. Situasinya juga aman," kata Asid.
Hal serupa diakui oleh Markos Susanto. Pria 64 tahun itu juga mengaku maniak mancing. Jauh - jauh dari Cikarang, Markos datang ke Pisangan hanya untuk memancing. Bedanya ia tidak memancing di puing bangunan. Kakek 7 cucu itu memilih memancing di atas pemecah gelombang. Pada 2016, Pemda setempat menganggarkan Rp 6,8 miliar untuk membangun pemecah gelombang sepanjang 500 meter.
Pada akhir pekan, pemecah gelombang itu tidak hanya membentengi daratan dari terpaan ombak, melainkan jadi spot memancing yang mengasyikkan. "Soalnya di sini sedang bagus. Kita nggak terhalang puing - puing. Kalau sedang musim begini, saya pernah dapat 20 kilo sampai sore," kata pensiunan pegawai desa itu.
Markos Susanto saat menunjukkan ikan tangkapannya. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom) |
Situasi berubah ketika perlahan - lahan, air laut menggerus rumah dan aspal jalan. Gejala itu bahkan berlangsung hingga sekarang. Di sepanjang pantai banyak ditemui puing bangunan. Setiap saat puing - puing itu diterpa ombak, menunggu waktu untuk roboh.
Pemandangan rumah warga yang langsung bersentuhan dengan laut lumrah ditemukan di sana. Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana pernah menyatakan jika pantai di Desa Cemarajaya itu sudah tak layak menjadi pemukiman. Bupati perempuan pertama di Karawang itu memproyeksikan Pantai Pisangan jadi tempat wisata. Rencananya 150 keluarga direlokasi. (bbn/bbn)













































