Indo Barometer : Ridwan Kamil Dominan, Dedi Mulyadi Salip Demiz

Indo Barometer : Ridwan Kamil Dominan, Dedi Mulyadi Salip Demiz

Mukhlis Dinillah - detikNews
Jumat, 03 Nov 2017 16:43 WIB
Indo Barometer : Ridwan Kamil Dominan, Dedi Mulyadi Salip Demiz
Foto: Mukhlis Dinillah
Bandung - Ridwan Kamil masih memimpin hasil survei versi Indo Barometer dengan 41,6 persen berdasarkan peta dukungan versi publik. Semenrara Dedi Mulyadi menempati posisi kedua 18,9 persen menyalip Deddy Mizwar 14,2 persen dari hasil survei sebelumnya.

Hal itu berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang dilaksanakan pada 11 - 15 Oktober 2017. Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error kurang lebih 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Pada hasil survei kali ini memang ada yang menarik, Dedi Mulyadi menyalip Deddy Mizwar. Hasilnya berbeda dari hasil survei kami beberapa waktu lalu," kata Perwakilan Indo Barometer Hadi Suprapto di Hotel Aston Braga, Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (3/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menuturkan dari hasil survei kali ini, Indo Barometer melakukan berbagai simulasi mulai dari empat nama berpeluang dipilih. Posisi pertama Ridwan Kamil mendominasi 43,8 persen, Dedi Mulyadi 19,6 persen, Deddy Mizwar 17,1 persen dan Dede Yusuf 4 persen.

Menurutnya apabila disimulasikan tiga figur, lagi-lagi Ridwan Kamil mendominasi dengan 46,4 persen, Dedi Mulyadi 19,2 persen, Deddy Mizwar 16,9 persen. Sementara head to head Ridwan Kamil unggul 50,9 persen dan Dedi Mulyadi 21 persen.

"Berdasarkan berbagai simulasi yang kami lakukan, Ridwan Kamil masih dominan. Bahkan jarak dengan figur lainnya hampir 20 persen," ungkap dia.

Menurutnya kenaikan Dedi Mulyadi pada survei kali ini tak lepas dari blusukan yang dilakukannya selama ini. Sementara Deddy Mizwar merosot lantaran dianggap gagal mengkapitalisasi kepuasan masyarakat terhadap kinerja incumbent.

"Biasanya kalau kepuasan masyarakat terhadap incumbent larinya ke (calon) incumbent (Demiz). Tapi justru saat ini larinya ke Ridwan Kamil, ini jadi kegagalan (Demiz)," kata Hadi. (ern/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads