Kediaman Nurhayat berada di RT 21 RW 7 Kampung Lebak Siuh Desa Sukamaju Kecamatan Kadudampit, Sukabumi Jawa Barat. Di tempat itu dia tinggal bersama 5 anak, seorang menantu dan dua orang cucu.
![]() |
"Saya tidur meringkuk setiap malam dengan satu anak saya, kamar sebelah istri saya dengan 3 anak yang masih kecil sementara kamar satu lagi yang disekat menantu dan dua orang anaknya atau cucu saya," tutur Nurhayat kepada detikcom di rumahnya.
Nurhayat memiliki 7 orang anak. Dari istrinya yang pertama 4 orang mereka adalah Asep, Ato, Lia, Amat dan dari istrinya yang kedua Inar, Refan dan Rehan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat tinggal Nurhayat minim pencahayaan, karena di sekitar rumah itu banyak berdiri bangunan lainnya, sangat padat. Lampu adalah sumber pencahayaan utama.
Tidak hanya rumah Nurhayat yang sempit, gang untuk menuju rumah itu juga sangat sempit hanya bisa dilewati satu orang saja. Meski serba sempit, Nurhayat bersyukur bisa setiap hari berkumpul penuh kehangatan bersama keluarganya.
![]() |
"Haneuteun (hangat), geunah hereuy (enak bercanda) kalau ada satu yang kentut malam-malam kebagian semua baunya, akhirnya kita buka pintu lebar-lebar," canda Nurhayat dengan logat sundanya yang kental.
Menghidupi keluarganya Nurhayat dan sang istri bekerja serabutan, penghasilan keduanya tak lebih dari Rp 50 ribu sehari itupun ketika ada yang membutuhkan tenaga mereka.
"Saya kerja bangunan, istri kerja metik sayuran di kebun orang. Hasilnya buat beli beras, untuk makan sekeluarga. Lauknya apa saja yang penting cukup buat barengan," tutupnya. (avi/avi)