Bayangkan, Rumah 3x4 Meter di Sukabumi Ini Dihuni 10 Orang

Bayangkan, Rumah 3x4 Meter di Sukabumi Ini Dihuni 10 Orang

Syahdan Alamsyah - detikNews
Jumat, 03 Nov 2017 14:50 WIB
Rumah 3x4 dihuni 10 orang/Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Sempit sekali. Itu kesan pertama detikcom saat mendatangi kediaman Nurhayat (48), Jumat (3/11/2017). Bayangkan saja, rumah semi permanen berukuran 3x4 itu dihuni oleh 10 orang.

Kediaman Nurhayat berada di RT 21 RW 7 Kampung Lebak Siuh Desa Sukamaju Kecamatan Kadudampit, Sukabumi Jawa Barat. Di tempat itu dia tinggal bersama 5 anak, seorang menantu dan dua orang cucu.
Bayangkan saja, rumah semi permanen berukuran 3x4 itu dihuni oleh 10 orang.Bayangkan saja, rumah semi permanen berukuran 3x4 itu dihuni oleh 10 orang. Foto: Syahdan Alamsyah

"Saya tidur meringkuk setiap malam dengan satu anak saya, kamar sebelah istri saya dengan 3 anak yang masih kecil sementara kamar satu lagi yang disekat menantu dan dua orang anaknya atau cucu saya," tutur Nurhayat kepada detikcom di rumahnya.

Nurhayat memiliki 7 orang anak. Dari istrinya yang pertama 4 orang mereka adalah Asep, Ato, Lia, Amat dan dari istrinya yang kedua Inar, Refan dan Rehan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Istri meninggal dunia, kemudian saya menikah lagi dengan Yeti (37). Anak saya yang paling besar kerja jaga kebon di Bogor, istrinya Nining (30) tinggal di sini dengan dua anaknya Neli (7) dan Viona (4) dan Lia anak saya yang perempuan ngikut suaminya," lanjut Nurhayat.

Tempat tinggal Nurhayat minim pencahayaan, karena di sekitar rumah itu banyak berdiri bangunan lainnya, sangat padat. Lampu adalah sumber pencahayaan utama.

Tidak hanya rumah Nurhayat yang sempit, gang untuk menuju rumah itu juga sangat sempit hanya bisa dilewati satu orang saja. Meski serba sempit, Nurhayat bersyukur bisa setiap hari berkumpul penuh kehangatan bersama keluarganya.

gang untuk menuju rumah itu juga sangat sempit hanya bisa dilewati satu orang saja.gang untuk menuju rumah itu juga sangat sempit hanya bisa dilewati satu orang saja. Foto: Syahdan Alamsyah

"Haneuteun (hangat), geunah hereuy (enak bercanda) kalau ada satu yang kentut malam-malam kebagian semua baunya, akhirnya kita buka pintu lebar-lebar," canda Nurhayat dengan logat sundanya yang kental.

Menghidupi keluarganya Nurhayat dan sang istri bekerja serabutan, penghasilan keduanya tak lebih dari Rp 50 ribu sehari itupun ketika ada yang membutuhkan tenaga mereka.

"Saya kerja bangunan, istri kerja metik sayuran di kebun orang. Hasilnya buat beli beras, untuk makan sekeluarga. Lauknya apa saja yang penting cukup buat barengan," tutupnya. (avi/avi)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads