Di bangunan yang terletak di Kampung Babakan Pajagalan, Desa Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Garut. Seluas 5x7 meter persegi ini Asep menghabiskan waktunya sehari-hari. Selain Asep dan sang ibu Nani (53), rumah kecil ini juga dihuni oleh 10 orang keluarganya yang lain.
"Ada 11 orang yang (tinggal) di sini, 12 kalau sama Asep," ungkap Nani di rumahnya, Kamis (2/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nani menjelaskan, terkadang Asep lebih memilih tidur di rumah uaknya yang terletak tak jauh dari rumah Nani. "Di sana juga kan suka ngaji sama uwaknya," ungkap Nani.
Nani mengatakan di keluarganya ini, Asep merupakan tulang punggung. Pasalnya, Nani tak bisa bekerja karena menderita penyakit asam urat.
"Kebetulan (kakak Asep) yang di sini juga lagi enggak ada pekerjaan," katanya.
Namun Nani mengaku sempat melarang Asep untuk berjualan karena merasa kasihan anak bungsunya yang masih berusia 13 tahun itu harus bekerja.
"Pengennya jualan. Katanya gak apa-apa asal halal," ungkap Nani.
Nani menambahkan sempat ada yang mengajak Asep untuk sekolah dan tinggal di Jakarta. Namun Asep menolaknya karena ingin dekat dengan dirinya.
"Sempat dibawa ke Jakarta tapi gak mau. Dia malah pengen punya domba katanya," pungkas Nani. (avi/avi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini