Kisah Siluman di Kampung 'Seribu Tangga' Manteos Bandung

Kisah Siluman di Kampung 'Seribu Tangga' Manteos Bandung

Tri Ispranoto - detikNews
Rabu, 01 Nov 2017 15:39 WIB
Tembok warna-warni di Kampung Manteos Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Bandung - Kampung Manteos berlokasi di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, merupakan sebuah pemukiman padat penduduk yang asal-usulnya masih menjadi misteri. Kampung yang dikenal dengan julukan 'seribu tangga' ini dikisahkan oleh warga dulunya sebuah tanah kosong yang timbul terbawa arus Sungai Cikapundung.

Baca juga: Menengok Kampung 'Seribu Tangga' Manteos di Dago Bandung

Lama kelamaan lahan tersebut dikelola oleh warga untuk menjadi kebun. "Sejak ada kebun muncul rumah-rumah warga," ujar Sekretaris RT 5 Kampung Manteos Khaerudin saat berbincang dengan detikcom di Kampung Manteos, Selasa (31/10) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan sebenarnya warga setempat tidak mengetahui asal usul nama Manteos. Setahu mereka Manteos ialah nama seorang warga asing semasa Indonesia belum merdeka.
Kisah Siluman di Kampung 'Seribu Tangga' Manteos BandungKampung Manteos di Dago Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Warga berdomisili di Kampung Manteos, tutur Khaerudin, lebih mengenal dan menyebut kampung tersebut dengan julukan Kampung Siluman. Julukan itu muncul dari keberadaan lahan kosong di atas pemukiman warga yang dulunya dipercaya sebagai kuburan.

"Sampai sekarang warga kalau sudah lewat jam enam malam jarang yang lewat ke lapangan. Katanya seram, kan dulunya katanya itu kuburan," ucapnya.

Senada dengan Khaerudin, sesepuh kampung Enung Sumarna (60) juga tidak bisa memastikan sejarah nama Manteos. Sebab sejak dirinya tinggal belum ada yang menceritakan terkait hal itu.

"Orang malah banyak yang sebut ini Kampung Siluman. Kalau Kampung Manteos pastinya saya sendiri kurang tahu, tapi katanya dulu ada orang Belanda namanya Manteos. Namanya dipakai di kampung ini," kata Enung.
Kisah Siluman di Kampung 'Seribu Tangga' Manteos BandungKeberadaan tangga di Kampung Manteos ini memiliki kemiringan yang beragam. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Julukan kampung 'seribu tangga' lantaran banyaknya tangga yang menjadi akses utama warga. Dari ujung bantaran sungai hingga ke jalan raya kampung ini dilewati oleh tangga dengan kemiringan yang beragam. Bahkan dari satu rumah ke rumah warga lain juga dihubungkan dengan tangga.

Kampung Manteos terletak di sebuah lembah yang berbatasan langsung dengan bantaran Sungai Cikapundung. Kondisi itulah yang menyebabkan tangga menjadi akses utama di kampung tersebut. Sebab kalau dibuat rata bisa dipastikan jalan akan licin dan membahayakan.

Penelusuran detikcom di situs komunitasaleut.com, Kampung Manteos berasal dari nama seorang warga Belanda bernama Matius yang merupakan tuan tanah yang kini lahannya ditempati warga.

Versi lain menyebutkan Manteos berasal dari kata Main House. Sebab dulunya di sekitar kampung tersebut terdapat penginapan milik warga Amerika yang kini berubah menjadi Markas Dinas Psikologi TNI AD.

"Namun sepertinya pendapat ini (Main House) diragukan karena gedung tersebut dulunya dikenal sebagai Villa Mei Ling. Villa ini dulu dimiliki oleh orang Tiong Hoa yang juga pedagang beras bernama Aan Eng Kan," tulis admin dalam situs tersebut. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads