Panwaslu Kota Bandung memiliki jurus untuk memonitor hal tersebut dengan cara merekrut anggota Panwascam yang 65 persen di antaranya generasi muda di bawah 30 tahun. Farhatun yakin kehadiran anak muda ini dapat berkolaborasi dengan generasi berpengalaman.
"Setiap kecamatan kita kolaborasikan antara yang muda dan tua berpengalaman," ucap Farhatun usai acara pelantikan 90 anggota Panwascam se-Kota Bandung di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panwaslu Kota Bandung berharap kolaborasi tersebut mampu menciptakan sinergi dan kondusiif dalam menghadapi Pilkada serentak 2018 hingga Pileg dan Pilpres 2019 mendatang.
"Karena beberapa hal seperti media sosial yang kurang didalami oleh yang tua," ujar Farhatun.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta Panwaslu aktif mengawasi dan mengantisipasi kampanye via jagat maya. "Sekarang sudah zamannya media sosial. Kampanye WA ke WA. Semua serba online, sampai kebencian juga online. Hal-hal begini harus siap," ujar Emil, sapaan Ridwan, saat menyampaikan sambutan pada acara tersebut.
Ditemui usai kegiatan, Emil menegaskan pentingnya pengawasan kampanye Pilkada berbasis internet. Menurut Emil, pola kampanye pada Pilkada mendatang sudah mulai bergeser dengan menggunakan sistem digital.
"Apalagi sekarang Panwaslu bisa memutuskan layaknya hakim. Mental harus diperkuat. Tapi sejauh ini saya lihat Bandung mah landai-landai saja," tutur Emil. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini