Keempat korban tewas tersebut yakni Ujang Rukman (40), Usu Nurhayati (30), Dini (8) dan Nanda (6 bulan). Mereka warga Kampung Muara, Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
"Saat warga mengevakuasi jenazah korban, tubuh Pak Rukman terlentang di sampingnya istrinya sedang memeluk anaknya Nanda. Sementara anak yang satu lagi tidur di sebelah Pak Rukman," ungkap Tatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini jenazah Rukman dan keluarga sudah dimakamkan. Proses pemakaman disaksikan oleh puluhan warga, keluarga dan anak pertama Rukman, Usep (17) yang tinggal bersama ibu kandungnya di Cikalong Purwakarta.
"Usep tinggal bersama ibu dan ayah tirinya. Pak Rukmana ayah kandung Usep dan yang meninggal adalah ibu tirinya," kata Evi salah satu keluarga korban.
Usep datang ke lokasi pemakaman diantarkan oleh ayah tirinya dan masih mengenakan segaram sekolah. "Ke sini bersama bapak tiri, saya tinggal di Purwakarta bersama ibu (kandung)," kata Usep di lokasi pemakaman.
Dengan menahan rasa sedih Usep terus mengusap matanya saat menyaksikan jasad ayah kandungnya yang terbungkus kain kafan dikuburkan. "Saya dikasih tahu oleh keluarga di Rancabali kalau ayah kena musibah," singkatnya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Bandung melakukan proses evakuasi matrial longsor yang menimbun dua rumah di Kampung Muara, Desa Cipelah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pantauan detikcom, Selasa (31/10/2017) sejumlah warga, petugas BPBD, Polisi dan TNI mulai mengevakuasi material tanah, pohon dan reruntuhan rumah.
"Evakuasi materialnya dilakukan secara manual karena alat berat tidak dapat masuk ke lokasi," kata Kabid Kedaruratan Bencana BPBD Kabupaten Bandung Heru Kiatno saat ditemui detikcom di lokasi kejadian.
"Penyebabnya longsor diakibatkan hujan yang turun sepanjang hari dan menimpa dua rumah yang ada di bawahnya. Selain itu ada empat korban jiwa, mereka tertimbun dalam keadaan tidur terlelap sehingga tertimbun dan jenazah sudah dimakamkan," ungkapnya.
Proses evakuasi material longsor akan berlangsung selama dua hari kedepan. "Masih ada motor tertimbun, harta benda milik korban dan lainnya. Kerugian akibat bencana ini belum dapat dipastikan karena proses evakuasi belum selesai," jelasnya.
Heru mengimbau, kepada warga setempat yang tinggal di kampung tersebut khususnya warga yang tinggal di rumah yang berada di dekat tebing untuk mengevakuasi diri saat hujan berkepanjangan. "Rawan sekali. Sekarang statusnya masih siaga bencana," pungkasnya.
(avi/avi)