Baca juga: Penjelasan Pemkot Bandung Soal Penggusuran di Tamansari
Salah seorang warga Eva Eryani Effendi mengaku masih trauma harus mendatangi rumah dinas Emil. Pertemuan tersebut jadwalnya berlangsung di Pendopo, Senin (30/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gambar berupa penolakan terhadap pembangunan rumah deret di kawasan Tamansari Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |
"Kami tidak mau data-data kami nanti malah disalah gunakan," katanya.
Eva bersama warga lainnya tetap berharap Emil yang datang langsung menemui warga seperti janjinya di media massa dan media sosial. "Ini pendirian kami. Kami ingin Pak Ridwan Kamil yang datang bermediasi langsung," ucap warga RT 5 itu.
Ia menjamin kalau Emil datang warga akan membuka diri dan berkomunikasi dengan baik. Bahkan warga menjamin pertemuan tersebut tidak akan diwarnai aksi anarkis.
"Kami jamin selamat kok. Dan sebagai informasi di sini 90 persen saat Pilwalkot Bandung warga memilih Pak Ridwan Kamil. Dulu pernah janji melalui Aspri-nya akan datang, tapi sampai ada seperti ini kenapa sih sampai enggak mau ke sini," tutur Eva.
Tulisan menolak pembangunan rumah deret di Tamansari Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom) |
"Janjinya tanggal 28 kemarin, gagal. 29 juga gagal. Tapi ke tempat lain selalu pencitraan jadi Gubernur datang. Ke Bekasi, Bogor, Sukabumi bisa datang tapi hanya ke RW 11 tidak mau. Saya hanya menanyakan kenapa," ujar pria berusia 71 tahun itu.
Sutarno memastikan warga hingga kini menolak segala bentuk tindakan Pemkot Bandung yang dianggapnya malah menyengsarakan dan bukan menyejahterakan rakyat. Pihaknya berharap ada solusi seperti pengajuan tanah menjadi hak milik warga. (bbn/bbn)












































Gambar berupa penolakan terhadap pembangunan rumah deret di kawasan Tamansari Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
Tulisan menolak pembangunan rumah deret di Tamansari Bandung. (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)