"Jadi itu kan sudah biasa sebenarnya. Kebiasaan, karena daerah itu kan tidak terlalu ramai," ungkap Rudy kepada wartawan di Pendopo Garut, Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Garut Kota, Kamis (26/10/2017).
Baca Juga: Ini Alasan Sopir Angkutan di Garut Izinkan Pelajar Naik Atap Mobil
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini coba kita tertibkan. Tidak boleh lagi ada yang seperti itu," katanya.
"Itu senang-senang saja anak-anak (naik di atap mobil). Sebenarnya mereka harus diperbaiki (kebiasaannya). Harus disuruh turun saja karena membahayakan," tambahnya.
Baca Juga: Duh, Bahaya! Pelajar di Garut Pergi Sekolah Naik Atap Mobil
Terkait saran dari pihak kepolisian yang berharap agar pemerintah memberi angkutan khusus bagi para pelajar tersebut agar tidak lagi naik di atap mobil, Rudy mengatakan hal tersebut bisa direalisasikan.
"Kalau pemda beri angkutan ke sana bisa saja, tapi itu kan sedikit (pelajarnya). Tidak terlalu efisien," katanya.
Untuk melarang para pelajar naik di atap mobil lagi, Rudy mengaku pihaknya telah meminta pihak sekolah untuk memberikan sosialisasi.
"Saya sudah minta ke sekolahnya supaya memberikan sosialisasi (tentang bahaya naik di atap mobil)," pungkasnya.
(avi/avi)